Sukses

Deretan Anak Band yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Siapa sajakah mereka, berikut beberapa vokalis mancanegara yang kami catat.

Liputan6.com, Jakarta Entah apa yang ada di pikiran anak-anak band di luar negeri sana. Nama besar dan fans yang mengelilingi mereka, ternyata tak selamanya mengenakkan. Beberapa di antara mereka malahan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Itulah yang dilakukan oleh sejumlah vokalis di luar negeri yang memilih jalan bunuh diri. Stres dan tuntutan hidup yang begitu besar menjadi salah satu penyebabnya.

Siapa sajakah mereka, berikut beberapa vokalis mancanegara yang kami catat.

 


Simak Video Menarik di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

Kurt Cobain

Nama Kurt Cobain menjadi salah satu vokalis dan anak band yang membuat perubahan besar pada sejarah perkembangan musik dari tahun 1980 ke 1990. Kurt Cobain seorang vokalis dari band bernama Nirvana. Ia lahir di Washington, Amerika Serikat, pada tanggal 20 Februari 1967 dan meninggal pada tanggal 5 April 1994.

Pada masa sekitar tahun 1990-an, Nirvana sempat melejit menduduki tangga lagu terpopuler di Amerika maupun internasional. Berawal dari lagunya yang berjudul "Smells Like Teen Spirit".

Namun ternyata, vokalis band Nirvana ini pecandu obat-obatan. Sebelum ditemukan tewas, Cobain sempat mengambil foto dirinya sendiri yang seperti siap-siap hendak bunuh diri dengan menempelkan pistol mainan pada kepalanya.

Tidak lama kemudian, pada tanggal 8 April 1994 mayat Cobain ditemukan. Hasil autopsi polisi mengatakan bahwa ia bunuh diri dengan menembakan pistol pada kepalanya dan diperkirakan Cobain sudah tak bernyawa 3 hari sebelum ditemukan. 

 

3 dari 5 halaman

Michael Hutchence

Di balik gaya flamboyan sebagai rocker, ternyata terdapat jiwa yang rapuh. Pada usia 37 tahun, Michael Hutchence ditemukan tewas gantung diri dalam keadaan telanjang di kamar hotelnya di Ritz-Carlton, Sydney, Australia tepatnya tangga 22 November 1997.

Vokalis kelompok INXS yang punya reputasi sebagai biang pesta ini tewas akibat kelebihan obat-obatan terlarang yang dikonsumsinya alias over dosis. Sebelum gantung diri di balik pintu kamarnya, Michael diketahui mengorek-orek tempat sampah, diduga dalam keadaan susah-payah untuk mencari narkoba.

Menurut laporan kepolisian bertahun-tahun sesudahnya, Michael bunuh diri dalam keadaan depresi. Pria yang dikenal karismatik ini tersiksa oleh pikiran bahwa ia gagal memenangkan hak asuh anak-anak dari Paula Yates, kekasihnya.

Paula dan mantan suaminya, pemusik Bob Geldof, memang tengah berebut hak asuh anak mereka, Pixie dan Peaches. Kegagalan itu imbasnya membuat putri Michael dari Paula, Tiger Lily (saat itu baru 16 bulan), tidak dapat mengunjunginya di Australia pada hari Natal.

 

4 dari 5 halaman

Chris Cornell

Para pencinta musik rock alternatif tentu tak asing dengan nama Chris Cornell. Vokalis Soundgarden dan Audioslave itu meninggal dunia di usia 52 tahun.

Laman Independent, Kamis (18/5/2017), melaporkan bahwa sang penyanyi meninggal di Detroit pada Rabu (17/5/2017) malam. Kabar tersebut disampaikan pertama kali oleh perwakilan mendiang Chris Cornell, Brian Bumbery, kepada Associated Press.

Disampaikan dalam pernyataan tersebut bahwa penyebab meninggalnya Chris Cornell terbilang sangat tiba-tiba dan tak terduga. Seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (18/5/2017) polisi melihat ada indikasi meninggalnya Chris Cornell akibat bunuh diri.

Sebelum meninggal, Chris Cornell rencananya hendak tampil di festival Rock the Range di Columbus, AS. Pada malam sebelum meninggal, ia dilaporkan manggung bersama Soundgarden di Fox Theatre Detroit, sebagai bagian dari tur mereka di Amerika Utara.

 

5 dari 5 halaman

Chester Bennington

Kematian Chester Bennington, vokalis Linkin Park sangat mengejutkan publik. Ia ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, di Palos Verdes Estates, L.A. County, pada Kamis (20/7/2017) waktu setempat.

Menyusul kematian Chester Bennington, Linkin Park merilis sebuah videoklip teranyar berjudul "Talking To Myself".

Lagu ini kemudian dikaitkan dengan kematian Chester Bennington. Banyak yang memperkirakan, Chester Bennington memberikan banyak tanda bahwa ia tengah menuangkan kepedihannya dalam lagu tersebut.

"Kenyataannya, Anda telah berubah menjadi orang lain. Anda tetap berlari seperti langit yang jatuh. Aku bisa berbisik, aku bisa berteriak. Tapi aku tahu, ya aku tahu, ya aku tahu, aku hanya berbicara dengan diriku sendiri. Berbicara sendiri," kata Chester Bennington dalam lagu tersebut.

Album tersebut sangat berbeda dari album-album Linkin Park terdahulu. Tak sedikit pula para penggemarnya yang merasa kecewa atas musikalitas Linkin Park dalam album terbaru ini.

Â