Liputan6.com, Jakarta Tsania Marwa dan Atalarik Syach memenuhi panggilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menjalani mediasi, Jumat (28/7/2017). Seperti diketahui, selama ini keduanya memperebutkan hak asuh anak.
Proses mediasi pun dijalani selama kurang lebih dua jam lamanya. Pada kesempatan tersebut, Tsania Marwa menitikkan air mata. Apa alasannya?
Advertisement
Baca Juga
"Kalau ingat anak aja saya sedih, dengar namanya disebut juga cukup menyakitkan, dan saya sangat rindu banget. Saya mau minta ketemu, selebihnya saya pasrah saja ke pengadilan," ujar Tsania Marwa, usai menjalani mediasi di kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2017).
Ya, Tsania Marwa memang tak bisa menemui buah hatinya terhitung sejak Maret 2017 lalu. Selama empat bulan terakhir, Syarief Fajri dan Aisyah Shabira memang berada di bawah asuhan Atalarik Syach.
"Karena rindu saya sudah meluap-luap. Ini salah satu doa saya, karena saya percaya doa ibu selalu diijabah sama Allah. Saya selalu optimistis, sampai kapan pun anak enggak akan pisah sama ibu," tuturnya dengan linangan air mata.
Yang membuat Tsania Marwa merasa dihalangi bertemu anak, karena Atalarik memintanya datang ke rumah di mana anaknya tinggal, di Cibinong, Bogor. Namun, wanita berdarah Arab itu tak setuju. Bagi Tsania, itu bukanlah tempat yang netral.
"Setelah mediasi tadi dan akhirnya ada sebuah kesepakatan di tempat netral. Yang penting anak ketemu saya," tutur Tsania Marwa.
Â
Simak Video Menarik di Bawah Ini: