Sukses

Penuh Kekerasan, Video Red Velvet Viral di Instagram

Meski bukan videoklip baru, karya milik Red Velvet ini jadi pembicaraan di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Red Velvet merilis "Russian Roulette" pada 2016 silam. Menjadi lagu andalan girlband asuhan SM Entertainment itu, "Russian Roulette" pun juga dinyanyikan di berbagai kesempatan, termasuk di acara Seoul Talk Concert Jakarta 2017, baru-baru ini.

Meski telah lama dirilis, lagu Red Velvet itu kembali memansa, menjadi pembicaraan warganet. Setelah diperhatikan, terdapat pesan mengerikan di videoklip ceria dan menggemaskan itu.

Beberapa akun Instagram menyebutkan, Russian Roulette sebenanrnya merupakan videoklip mengerikan. Meski terlihat ceria dan lolita, Wendy cs ternyata banyak melakukan tindakan kekerasan yang terekam di kamera.

Di salah satu adegan, terlihat personel Red Velvet tengah berbicara di tangga. Ternyata di belakangnya, ada seseorang yang mendorong piano.

	Kekerasan yang terlihat di videoklip Russian Roulette yang menggunakan konsep lolita (Naver)

Lalu, ada juga saat Red Velvet mendorong tempat tidur beroda ke luar rumah. Padahal, masih ada seseorang yang tengah berbaring di sana. Lebih mengerikan, terdapat sebuah mobil di jalanan.

2 dari 2 halaman

Dikritik Pedas

Laman KoreaPortal sempat menuliskan kritikan pedas terhadap Russian Roulette. Sebenarnya dari judul saja, Russian Roulett sudah mengajarkan tindakan berbahaya bagi diri sendiri.

Russian Roulette ini ternyata merupakan permaianan berbahaya, menyebabkan tindakan bunuh diri. Sama seperti truth and dare, permainan bergiliran yang dilakukan empat atau lima dengan sebuah pistol di tangan, diwartakan OneHallyu.

Jika beruntung, maka peserta akan selamat. Namun ketika Dewi Fortuna tidak menyapa, maka nyawa menjadi taruhannya karena sebuah peluru bersarang di kepala.

Lirik lagu Red Velvet juga unik, "percaya kepadaku. Biarkan aku menjadi Russian Roulette-mu yang manis."

Dengan wajah datar, Red Velvet tampak berbahaya di videoklip Russian Roulette (Naver)

Pengguna revitha berkomentar, "videoklipnya memang sangat kreatif. Tapi juga mengerikan. Personel Red Velvet saling bunuh dengan wajah yang tenang tanpa dosa. Seperti seorang psikopat."

"Dengan vidoeklip yang ceria itu, banyak orang yang salah sangka. Bahaya seandainya ditonton anak-anak, menyangka perbuatan itu boleh dilakukan," komentar akun @mendi.