Sukses

The Dark Tower, Menyelamatkan Dunia dari Penyihir Jahat

Nama besar Stephen King ada di belakang penggarapan film Hollywood The Dark Tower.

Liputan6.com, Jakarta - Pencinta novel-novel karya Stephen King belakangan ini dibuat gembira. Pasalnya, salah satu karya terpopuler sang penulis, The Dark Tower, telah diadaptasi menjad film Hollywood. Bahkan, film tersebut telah tiba di layar lebar, termasuk Indonesia, pada baru-baru ini.

Kisah The Dark Tower sendiri menyorot anak remaja bernama Jake Chambers (Tom Taylor) yang masuk ke dimensi lain setelah mengalami mimpi yang sama berulang-ulang dan disangka memiliki gangguan mental oleh ibunya. Di sana, ia bertemu dengan Roland Deschain (Idris Elba), penembak jitu yang selalu dilihatnya di dalam mimpi.

 

Roland Deschain berusaha agar seorang pria berpakaian serba hitam (Matthew McConaughey) yang memiliki kekuatan sihir tidak menghancurkan menara gelap. Apabila hancur, maka makhluk-makhluk mengerikan dan mematikan bakal menghancurkan dunia lain tersebut sekaligus Bumi.

Untuk menghindari kehancuran yang tak diharapkan banyak orang, Deschain lalu pergi ke Bumi untuk menyelamatkan menara hitam yang terletak di antara ruang dan waktu. Itulah satu-satunya harapan yang ada untuk menyelamatkan dua dunia yang sedang sekarat.

Seperti apa The Dark Tower secara keseluruhan? Apalagi mengingat ada nama besar Stephen King ada di belakang penggarapan film Hollywood satu ini. Simak selengkapnya berikut ini.

Simak juga video menarik berikut ini:

2 dari 3 halaman

Tema Fantasi dengan Visualisasi Unik

The Dark Tower memang menyuguhkan sajian panorama visual yang cukup unik dan memanjakan mata. Beberapa adegan laga juga cukup selaras dengan tema petualangan dan fantasi yang diadaptasi dari novelnya meskipun banyak perbedaan yang disajikan.

Di film ini, sutradara asal Denmark, Nikolaj Arcel, bereksperimen dengan berbagai macam konsep. Seperti penggabungan dunia western (koboi) dengan dunia pasca-apokaliptik, memasukkan unsur sihir ke peradaban modern, ras yang bentuknya tak biasa, hingga teknologi yang tak lazim untuk tujuan keji.

Beberapa momen yang disajikan dalam film ini memang terbilang cukup mendebarkan meskipun tak banyak. Bagi penonton pria yang menantikan aktris cantik di sebuah film, bakal sangat dimanjakan begitu Claudia Kim dan Katheryn Winnick muncul.

Hubungan antara Roland Deschain dan Jake Chambers juga tergolong mengharukan. Terutama dalam klimaks filmnya yang menunjukkan betapa mereka berdua memang layak menjadi partner.

3 dari 3 halaman

Sulit Dinilai sebagai Film Bagus

Sayang seribu sayang, The Dark Tower tak banyak memberikan hal-hal yang membuatnya layak ditonton oleh para pencinta film. Sejak awal, penonton tak mendapat kesan misterius dari penjahat utamanya, sehingga kita sudah langsung tahu apa motifnya.

Karakter Jake digambarkan terlalu berani untuk menyambangi nubuatnya terhadap dunia yang ditinggali Roland. Sehingga, tak ada sensasi mencekam dari apa yang dilihatnya di dalam mimpi. Emosi yang diperlihatkan aktor pemerannya pun terkadang kurang menggigit.

Meskipun memiliki durasi 95 menit, alur cerita film ini terasa sangat lambat. Banyak hal-hal yang membuatnya terasa hambar. Misalnya saja perjalanan Roland dan Jake yang terlalu cepat saat hendak menghampiri suatu desa atau pertemuan Roland dan pria berpakaian hitam yang kurang menggigit.

Bicara soal pria berpakaian hitam alias sang penyihir yang hendak membawa neraka ke dunia, aktor Matthew McConaughey seolah-olah kehilangan tajinya saat membawakan karakter antagonis tersebut di film ini.

The Dark Tower juga menghadirkan beberapa adegan tragedi yang tak sanggup memainkan emosi kita. Beberapa momen kolosal pun tak terasa seru karena kurangnya ketegangan yang disajikan serta minimnya kemampuan sang sutradara untuk membuat suasana menjadi megah.

Pada akhirnya, The Dark Tower menjadi salah satu suguhan yang kurang memuaskan pada 2017 ini. Sungguh disayangkan mengingat nama besar novelis Stephen King menjadi inspirasi utama di balik pembuatan film ini.