Liputan6.com, Yogyakarta - Artis kawakan Titiek Puspa memiliki cara menjaga kelangsungan hidup generasi penerus. Ia dengan senang hati menerima tawaran menjadi ambassador Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) yang merupakan koperasi produsen primer yang beranggotakan para pemilik lahan dan petani.
Melalui koperasi ini, Titiek yang pada 1 November 2017 genap berusia 80 tahun mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menanam pohon.
Advertisement
Baca Juga
"Menanam pohon ini penting supaya persediaan oksigen di bumi tetap terpelihara," ujar Titiek Puspa di Yogyakarta, Selasa (5/9/2017).
Ia mengaku menanam pohon bukan hal yang baru. Sejak berulang tahun ke-60 pelantun "Apa-Apanya Dong" ini merayakannya dengan menanam 60 pohon, demikian pula saat usianya menginjak 70 tahun, sebanyak itu pula lah jumlah pohon yang ditanam. Bahkan Titiek juga pernah menanam pohon di Monas.
Titiek Puspa menyadari kesulitan menanam pohon saat ini adalah minimnya lahan. Oleh karena itu, ia memiliki Titik Puspa Academic Zone seluas 1.000 hektare di Kalimantan Tengah. Di areal itu, siapa pun boleh menanam pohon. Bagi orang yang sibuk dan ingin ikut berpartisipasi menanam pohon bisa membeli pohon seharga Rp100.000 per batang dan akan dipelihara oleh petani lokal.
"Mengikuti anjuran Presiden Joko Widodo, satu orang Indonesia menanam 25 pohon, supaya anak cucu kita dapat bernafas dengan baik," ucap Titiek Puspa. Dia juga berencana membuka lahan penanaman pohon di Yogyakarta, hanya saja untuk penentuan wilayahnya diserahkan kepada Koprabuh.
Jenis pohon yang ditanam pun beragam, salah satunya jenis jambu monyet.
Menurutnya, menanam pohon seperti jenis jambu monyet bisa mengantisipasi serangan monyet masuk kampung karena kelaparan sebab makanan untuk mereka sudah tersedia.
Â
Simak Video Menarik di Bawah Ini: