Liputan6.com, Los Angeles - Oktober tahun lalu, aktris muda Shailene Woodley menghebohkan publik dengan berita bahwa ia ditangkap polisi. Bintang film Divergent ini, ditangkap polisi saat berunjuk rasa menentang pembangunan pipa minyak di North Dakota, Amerika Serikat.
Penangkapan itu, ternyata menyisakan trauma yang mendalam pada diri wanita 25 tahun tersebut. Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Marie Claire UK, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari People, Kamis (7/9/2017), Shailene Woodley menjalani prosedur standar saat masuk penjara. Termasuk pemeriksaan seluruh tubuh dalam keadaan bugil.
"Aku diperiksa dengan melepas semua pakaianku. Aku disuruh telanjang, balik badan, memperlihatkan bokongku...mereka mencari narkoba di p*nt*tku," kata dia.
Tak hanya ini, kengerian lain langsung ia rasakan begitu ia masuk dalam sel.
"Saat kamu berada dalam penjara dan mereka menutup pintunya, kamu menyadari bahwa tak ada yang bisa menyelamatkanmu. Jika ada kebakaran dan mereka memutuskan untuk tak membuka pintunya, kamu akan mati. Kamu binatang yang dikurung," kata dia.
Setelah kejadian ini, Shelaine Woodley mengaku mengalami trauma. Ia bahkan sampai mematikan ponselnya selama tiga bulan setelah kejadian ini.
Meski begitu, bukan berarti Shelaine lantas menyerah soal perjuangannya dalam isu lingkungan. "Tak ada yang lebih pantas diperjuangkan satu sama lain. Planet ini akan baik-baik saja. Tapi manusia lah yang terancam. Kita ini rusak," kata Shelaine Woodley.
Sementara itu, kini Shelaine Woodley kembali disibukkan dengan proyek filmnya. Yang terbaru, adalah syuting film Adrift bersama aktor Me Before You, Sam Claflin.