Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) membentuk komite seleksi film Indonesia yang akan menjadi wakil dalam penyelenggaraan Oscar 2018. Dari 190 film yang diseleksi, film Turah menjadi pilihan utama 13 penyeleksi yang terdiri dari para sineas seperti Christine Hakim, Reza Rahadian, Marcela Zalianty dan Mathias Muchus.
Film Turah akan diperlombakan dalam kategori Film Bahasa Asing Terbaik. Lantas, apa alasan dipilihnya film Turah dalam ajang sekaliber Oscar?
Advertisement
Baca Juga
"Salah satu kekuatan film ini adalah kejujuran dan kesederhanaan. Apakah itu dari segi tematik ataupun penggarapannya. Lalu, pesan filmnya kuat sekali, bicara masalah kejujuran di antara kemunafikan dan kepalsuan hidup," kata Christine Hakim di kawasan Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2017).
Bicara soal teknis, Mathias Muchus punya pertimbangan sendiri. Menurutnya, film garapan sutradara Wicaksono Wisnu Legowo ini dikemas secara apik dan terkonsep. Dengan adanya modal teknis film yang kuat, tak heran jika Mathias Muchus menjagokan Turah untuk bertarung di Oscar 2018.
"Teknisnya sangat apik dan konseptual. Sejak awal hingga akhir semacam lingkaran. Ada semacam pergulatan yang terus berulang, jelas itu terstruktur dan terkonsep," ungkap Mathias Muchus.
"Jadi film ini secara konten dan gambar itu sudah nge-blend. Alias dia kawin dengan sangat kuat. Ditambah lagi pesannya juga kuat soal kejujuran," jelasnya. (Ras)