Liputan6.com, Jakarta - Sejak setahun yang lalu, presenter Jeremy Teti diketahui mengalami sakit pada pembuluh darah di jantungnya. Pria 49 tahun ini pun sempat menjalani pemasangan ring pada jantungnya.
Selang satu tahun kemudian, gejala tersebut kembali kambuh. Tepatnya saat ia usai bermain tenis dengan teman-temannya. Dari situ, Jeremy Teti menegaskan harus meninggalkan olahraga kegemarannya tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Sejak dua minggu lalu akhirnya gantung raket tenis saja. Semua teman-teman di grup tenis, semua maki-maki dan marah semua. Mereka mau patahin dan bakar raket tenis saya," ungkap Jeremy Teti, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Hal tersebut dikarenakan teman-temannya merasa geram kepada mantan pembaca berita SCTV tersebut. Jeremy Teti dianggap ngeyel dan nekad bermain tenis, meski dokter sebelumnya menganjurkan untuk tidak berkegiatan yang terlalu memacu kerja jantungnya.
"Tidak direkomendasikan (main tenis). Cuma saya berpikir, 'ah masih satu ring ini, aman-aman saja'. Tapi ternyata tidak ada jaminan," lanjut Jeremy Teti.
Dari situ ia pun menyarankan kepada masyarakat yang menderita penyakit serupa dengannya untuk tidak melakukan aktivitas olahraga yang terlalu berat.
"Sebaiknya orang kalau ada gangguan di jatung ataupun di bagian dalam tubuh, sebaiknya menghindari olahraga berbentuk permainan. Seperti tenis, basket, sepak bola, karena itu rentan dan memacu jantung. Mulai dari situ stop deh," tutur Jeremy Teti.