Liputan6.com, Jakarta - Jeremy Teti sempat kolaps usai bermain tenis dengan rekan-rekannya pada 9 September lalu. Memang, sebelumnya diketahui setahun yang lalu, mantan pembaca berita Liputan 6 SCTV itu mengalami penyempitan jantung.
Namun, kabar tersebut tidak banyak diketahui publik lantaran Jeremy Teti memilih untuk tidak mengekspos sakitnya tersebut. Mengapa?
Advertisement
Baca Juga
"Saya jujur saja, saya enggak mau posting-posting foto-foto saya (selama) di rumah sakit. Teman-teman saya aja tuh yang mau foto di posting. Saya enggak mau berbagi duka nestapa, duka lara saya kepada orang lain. Saya maunya berbagi suka cita saya," ujar Jeremy Teti, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Untungnya, saat kolaps beberapa waktu lalu, teman-temannya segera membawa pria 49 tahun ke rumah sakit untuk diberikan tindakan medis. Dokter pun segera memasang dua buah ring di pembuluh jantung Jeremy Teti.
"Setelah pasang ring itu memang hidup kita lebih enak. Cuma saya parnonya (takut) lebih dalam. Aduh Tuhan, akhirnya, kalau enggak hidup saya sudah lewat. Kan tensi darah sudah turun 60/80 kan sudah drop banget. Saya sudah pusing dan keringat dingin. Muka sudah pucat banget," kata Jeremy Teti.
Padahal, kejadian yang dialaminya itu tidak separah yang pertama pada 2016 lalu. Namun lantaran panik, dokter mengambil keputusan untuk langsung memasang ring di dua pembuluh jantungnya.
"Kalau dibandingkan yang pertama, yang pertama lebih parah. Itu dada sakit nyeri banget karena penyumbatan sudah 90 persen di salah satu vena jantung. Kalau yang ini baru 50-60Â persen. Jadi belum dianjurkan oleh dokter untuk pemasangan ring," katanya lagi.
Jeremy Teti melanjutkan, "Tapi karena kondisi darurat, dokter tidak mau berbicara lama-lama lagi, langsung aja pasang. Selesai."