Liputan6.com, Jakarta Syahrini dengan tegas membantah isu yang beredar soal dirinya yang disebut-sebut menerima aliran dana Rp 1 miliar atas keberangkatannya ke Tanah Suci. Nilai tersebut rupanya hanyalah benefit yang ia dapat dari upgrade fasilitas dari kelas reguler ke kelas VVIP yang didapat oleh Syahrini.
Keuntungan itu sendiri didapat dari bentuk kerja sama antara keduanya. Syahrini diminta untuk membantu mempromosikan First Travel selama perjalanan umrahnya. Syahrini, melalui manajernya menyebut berbicara profesional, angka Rp 1 miliar tersebut belumlah sesuai dengan tarif Syahrini.
Advertisement
"Kalau saya bicara profesional dengan First Travel, mereka harus membayar Rp 3,4 miliar tunai. Satu kali posting di Instagram Syahrini Rp 100 juta. Itu adalah kebijakan manajemen, atau saya pribadi," kata manajer Syahrini, Aisyahrani, saat ditemui usai pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Senin (9/10/2017).
Baca Juga
Menurutnya, keberangkatannya ini adalah murni niatnya untuk beribadah, dan bukanlah atas dasar endorsement. Ia pun membeberkannya secara detail memang kerja sama yang dibuat Syahrini dan First Travel adalah sebuah bentuk endorsement.
"Rp 100 juta dikalikan 12 hari (selama umrah), dikalikan dua (kali posting), itu Rp 2,4 miliar. Belum sama honor sebagai ikon Rp 1 miliar. Kalau mau profesional, harusnya saya mendapatkan uang Rp 3,4 miliar," ujar Aisyahrani.
Seperti diketahui, nama Syahrini terseret sebagai saksi dalam kasus penipuan First Travel kepada banyak calon jemaah haji dan umrah. Syahrini menjadi satu dari sekian banyak artis lain yang juga pernah diberangkatkan ke Tanah Suci oleh agen perjalanan First Travel.