Sukses

Lama Menghilang, Apa Kabar Sarah Vi?

Sejak beberapa tahun terakhir, Sarah Vi sibuk berbisnis fashion.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Sarah Vi sempat menjadi idola di pertengahan 1990-an. Saat itu, wanita kelahiran 26 April 1976 itu menarik perhatian berkat sinetron yang dibintanginya, Inem Pelayan Sexy.

Namun setelah itu, berita mengenai Sarah Vi lebih banyak mengenai rumah tangganya dengan Sofie Agil. Pernikahan yang berlangsung pada 2003 dan dikaruniai dua orang anak itu akhirnya kandas pada 2008.

Sarah Vi (Instagram)

Sarah Vi sempat muncul di sinetron Pesantren Rock n Roll yang tayang di SCTV. Wanita yang kini berhijab itu lebih fokus dengan bisnis fashion dengan nama brand Sarahvi.

"Alhamdulillah, kabar saya baik dan seperti biasa ngurusin si kecil Ayesha dan ngurusin brand Sarahvi, mulai dari baju, jilbab, jam tangan, kacamata, dan tas. Yang akan datang insyaallah kami lagi persiapan pameran di Singapura," ujar Sarah Vi, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Selain bisnis fashion, Sarah Vi juga rupanya baru saja didapuk sebagai brand ambassador oleh klinik kecantikan N-Clinique. Memang, meski sudah berusia 41 tahun dan jarang tampil di televisi, Sarah Vi masih terlihat cantik memesona.

"Kenapa saya mau jadi ambassador mereka, karena saya percaya setelah dua bulan dirawat mereka, hasilnya oke banget. Saya percayakan dr. Nenden dari N-Clinique sebagai dokter saya. Selain beliau professional dan baik, bahan-bahan yang digunakan adalah herbal tanpa mercury," tutur Sarah Vi.

Sarah Vi dan Anjasmara dalam acara peluncuran klinik kecanikan N-Clinique. (istimewa)

Sarah Vi mengakui, meski jarang tampil di televisi, ia tetap rutin merawat kecantikan diri. Bagi bintang film 8 Hari Menaklukkan Cowo ini, merawat kecantikan adalah sebuah bentuk syukur terhadap karunia dari Tuhan.

"Kalau soal cantik ada satu hal yang terus saya jaga, cantik kalbu. Kalau kalbunya cantik secara otomatis semua akan cantik. Nah, kalau cantik wajah itu bonus dari Allah yang harus kita syukuri. Salah satu caranya adalah merawatnya, bukan mengubahnya," tutur Sarah Vi.