Liputan6.com, Los Angeles - Dalam waktu singkat, langit seakan runtuh bagi Harvey Weinstein. Hingga beberapa waktu lalu, ia masih dikenal sebagai produser Hollywood ternama. Namun setelah skandal pelecehan yang ia lakukan sejak tiga dekade lalu terbongkar, peruntungannya mulai berbalik.
Tak hanya dipecat dari perusahaan yang ia dirikan sendiri, The Weinstein Company, sang istri juga memilih untuk meninggalkan pria 65 tahun ini.
Â
Advertisement
Baca Juga
Di tengah kisruh mengenai skandal ini, Harvey Weinstein dikabarkan berniat bunuh diri. Informasi ini muncul karena pada Rabu (11/10/2017) pagi waktu setempat, putri Harvey Weinstein, Remy, menelepon polisi. Dilansir dari E! News, Kamis (12/10/2017), TMZ menulis bahwa Remy melaporkan ayahnya sangat "depresi dan memiliki keinginan bunuh diri".
Saat sampai ke rumah Remy, polisi menemukan Harvey Weinstein dan putrinya tengah bertengkar di luar rumah. Perwakilan kepolisian Los Angeles menyebutkan bahwa di lokasi kejadian tak ada bukti terjadinya tindak kriminalitas, hanya pertengkaran dalam keluarga saja.
Sementara itu, seorang rekan dekat membantah bahwa Harvey Weinstein merasa depresi dan ingin bunuh diri. Sumber ini mengatakan bahwa Remy hanya bereaksi secara berlebihan saat menelepon polisi.
"Anak perempuan Harvey, Remy, sangat sedih melihat ayahnya, karena berbagai pemberitaan di media," kata sumber tersebut. Karena ingin menenangkan sang anak, Harvey Weinstein akhirnya meninggalkan terapi yang sedang ia jalani, dan mendatangi rumah sang anak. Namun, saat Harvey Weinstein melihat ada fotografer di rumah anaknya, ia kemudian pergi.
Â
Seperti diberitakan sebelumnya, skandal pelecehan ini terbuka berkat sebuah laporan khusus yang diberitakan oleh New York Times. Dalam laporan ini, tiga perempuan mengaku telah diperkosa oleh produser ternama ini.
Sejumlah nama beken seperti Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow juga mengaku bahwa Harvey Weinstein pernah mengajak mereka melakukan kegiatan seksual, saat terlibat dalam film-film yang ia produksi.