Liputan6.com, Jakarta Di episode sebelumnya, lantaran tak bisa menjelaskan pelaku sebenarnya, Ilham (Aditya Zoni) akhirnya dibawa ke kantor polisi. Ilham terpaksa harus ditahan karena kasus dugaan pencurian mobil. Keluarga tak percaya Ilham melakukan kriminal, begitupun dengan para warga kampung Jambu. Hal sebaliknya dirasakan Ketua RW Markasan (Qubil AJ) yang sejak dulu membenci keluarga Okim (Adityua Hervapi). Namun, ia ternyata belum puas melihat hanya Ilham saja yang ditahan.
Apakah yang akan dilakukan Markasan selanjutnya? Dan bagaimana reaksi Medina (Betari Ayu) melihat pria yang ia cintai terus mendapat kesusahan dari Abinya? Berikut sinopsis Tuhan Ada di Mana-mana untuk episode 14 yang akan tayang Rabu (18/10/2017) malam ini.
Advertisement
Widi, suami Istiqomah, menjenguk Ilham di kantor polisi. Widi kembali menanyakan soal orang yang menelpon Ilham malam itu. Tapi Ilham tetap bilang kalau ia tak kenal. Alasan Ilham, tak semua orang yang mau perbaiki mobil ke bengkel harus dikenalnya. Sialnya, nomor HP si pencuri sendiri sudah dilacak polisi, tapi malah tak aktif. Mau tak mau, Ilham pun harus ditahan untuk sementara.
Mpok Omeh (Cut Memey) sedang ngobrol dengan Markasan di meja makan. Markasan bilang, karena sudah puas hatinya berhasil menutup bengkel Ilham yang dituduh maling mobil, ia jadi kelaparan. Omeh tiba-tiba berkata, sepertinya tak cukup kalau cuma bengkelnya yang ditutup. Markasan memandang Mpok Omeh dengan senyum perlahan-lahan merekah di wajahnya, lalu buru-buru bangkit dari duduknya. Ia mengerti maksud istrinya.
Baca Juga
Bu Indiana membawa Oki (Nabila Zavira) menemui Om Alvin, temannya yang seorang pengacara. Oki langsung menceritakan kejadian yang dialami Ilham kepada sang pengacara. Om Alvin langsung bisa menangkap duduk masalahnya. Ia tahu ini cara yang biasa dipakai pelaku curanmor untuk lari dari kejaran polisi, menelpon bengkel dengan alasan kendaraannya mogok, dengan demikian orang bengkel yang akan membawa mobil curiannya. Om Alvin janji ia akan bantu. Om Alvin lalu melihat jam tangannya. Karena sekarang sudah hampir lewat jam kantor, ia meminta besok pagi saja ke kantor polisi. Oki tak sabar, minta sekarang juga. Namun Om Alvin bilang mereka tidak bisa membebaskan Ilham di luar jam kerja.
Markasan sudah mengumpulkan warga kampung Jambu di balai warga. Markasan bilang ke warga kalau ia mau mengambil tindakan tegas pada Ilham dan keluarganya dengan cara mengusir mereka dari kampung. Semua warga terperangah mendengar pengumuman tersebut. Bang Unang langsung tidak setuju, begitupun dengan Ustad Masropi. Para warga lainnya yang hadir juga tidak setuju. Markasan nampak kesal. Ia menyesal sudah mengundang warga rapat.
Sampai di rumah, Markasan menceritakan kejadian di balai warga pada Omeh. Medina keluar dari kamar dan berhenti di depan pintu. Ia menguping pembicaraan Abi dan Uminya. Tak lama, Medina langsung keluar dan bilang tak setuju dengan rencana Abinya mengusir keluarga Ilham. Jika mereka tetap ngotot melakukan itu, Medina mengancam akan pergi dari rumah.
Apakah perkataan Medina bakal jadi kenyataan atau sekedar ancaman semata? Dan berhasilkah rencana Markasan dan Omeh mengusir keluarga Okim? Lantas, bagaimana dengan usaha Oki untuk membebaskan Ilham? Jangan lupa saksikan Tuhan Ada di Mana-mana malam ini mulai pukul 18.30 WIB, hanya di SCTV.