Liputan6.com, Jakarta - Selama mendekam di LP Mataram, Nusa Tenggara Barat, Gatot Brajamusti mendapat sebuah apresiasi. Mantan guru spiritual Reza Artamevia itu berhasil mengislamkan tiga orang warga negara asing (WNA) asal Malaysia selama di penjara.
Gatot Brajamusti pun menceritakan proses pengislaman yang dilakukannya terhadap tiga narapidana lainnya.
Advertisement
Baca Juga
‎"Ketika salat berjamaah dan saya ditunjuk jadi imam, dia tuh mengikuti saya terus. Dia ikut dalam perbincangan kita soal agama. Terus dia merasa aman, nyaman dan adem. Lama-lama dia ikuti salat tanpa ada apa-apa, pas saya salam setelah salat, eh ada dia," ungkap Gatot Brajamusti di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2017).
"Terus dia samperin saya dan bilang, 'Paman, boleh saya ikut salat dengan orang-orang?'. Dia tanya begitu," lanjutnya.
Gatot Brajamusti pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut. Pria yang akrab disapa Aa Gatot ini meminta agar narapidana tersebut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Saya bilang boleh tapi dengan satu catatan mesti ikrar dulu secara muslim. Jangan sampai ikutnya tidak dari hati, tapi hanya keamanan saja itu tidak bagus. Saya ajak bicara dia akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat," kata Gatot Brajamusti.
Bukan cuma satu orang, Gatot Brajamusti pun berhasil mengislamkan tiga WNA. Hal itu membuat Gatot Brajamusti merasa senang.
"Yang sudah langsung (masuk Islam) dengan saya ada tiga orang. Saya bilang bahwa jangan sampai masuk Islam karena ingin keamanan di sana. Tapi mereka terlihat keinginannya (masuk Islam),"Â katanya.