Liputan6.com, Jakarta Pengalaman produksi film Beyond Skyline di Indonesia ternyata sangat membekas bagi sang produser dan sutradara. Bahkan para sineas ini berniat untuk kembali membuat film dengan latar Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami punya film yang ingin kami buat di Indonesia, karena kami sangat senang dengan pengalaman yang kami rasakan di sini," tutur sutradara Beyond Skyline, Liam O'Donnell, saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pria yang juga bertindak sebagai penulis skenario Beyond Skyline ini bahkan sudah merancang film seperti apa yang ingin ia buat di Indonesia. "Selama syuting (Beyond Skyline), aku terinspirasi untuk membuat film bela diri. Namun dengan gayaku, yang memiliki gaya fiksi ilmiah yang sangat kental. Semacam dunia post-apocalyptic di Indonesia, dengan gaya gladiator ala Mad Max," tuturnya.
Sementara itu, film Beyond Skyline, akan ditayangkan di Indonesia mulai 1 November mendatang. Indonesia adalah negara yang mendapat giliran kedua perilisan film ini setelah Rusia. Sementara di Amerika Serikat, film ini baru tayang pada Desember mendatang.
Produser Beyond Skyline, Matthew E Chausse, mengatakan bahwa pihaknya memutar film ini lebih awal di Indonesia, sebagai bentuk penghargaan terhadap kru dan penggemar di Tanah Air.
"Ada sekitar 400 orang dari Indonesia yang membuat film ini. Jadi merilis film ini di Indonesia adalah sesuatu yang menyenangkan untuk kami. Selain itu, para penggemar dari Indonesia juga mengikuti kami di media sosial dan sering menanyakan kabar terbaru dari kami," tutur sang produser.
"Membuat film dengan skala seperti ini dengan bujet sebesar ini bukan hal mudah. Jadi kami sekarang lebih berniat untuk merayakan bersama para kru dan penggemar," kata Liam O'Donnell.