Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran film Indonesia terbaru berjudul Hujan Bulan Juni menumbuhkan rasa antusias yang sangat besar kepada aktor senior Surya Saputra. Begitu ditawari untuk terlibat di dalamnya, ia tak berpikir dua kali dan langsung bergabung dalam film itu.
Bagaimana tidak, film Hujan Bulan Juni digarap oleh sutradara Reni Nurcahyo Hestu Saputra dan diadaptasi dari novel karya sastrawan ternama, Sapardi Djoko Damono. Dua faktor itulah yang membuat Surya Saputra antusias untuk langsung terlibat.
Advertisement
Baca Juga
"Saya pernah bekerjasama dengan Hestu dua kali dan melihat kemampuannya di film Merry Riana. Jadi saya sudah paham bagaimana dia menghargai estetika. Selalu filmnya dia itu ada jiwanya, keindahannya pasti luar biasa," terang Surya Saputra kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (27/10/2017).
"Pas tanya ceritanya siapa, ternyata punya Pak Sapardi Djoko Damono, saya mau. Karena ia sastrawan luar biasa yang patut kita acungi jempol," Surya Saputra melanjutkan.
Dalam Hujan Bulan Juni, Surya Saputra memerankan karakter Tumbelaka, seorang tenaga pengajar di sebuah universitas. "Pertama kali melihat Velove bahwa tahu sama-sama Manado, dia langsung kesengsem. Dia juga jomblo abadi," Surya menjelaskan karakternya.
Tumbelaka sendiri memiliki gestur yang khas. Namun, ketika ditanya apakah penonton wanita bisa jatuh cinta kepada karakternya, Surya tak menjamin hal itu. "Tidak, jijik malah," katanya sambil tertawa. "Saya sendiri menirukan gestur seorang teman. Dia yang saya ambil buat karakter Pak Tumbelaka," sambungnya.
Menurut Velove Vexia yang memerankan karakter utama bernama Pingkan, kehadiran Tumbelaka yang dimainkan Surya Saputra ikut memperkaya Hujan Bulan Juni. Tumbelaka merupakan satu dari sekian karakter pria yang terlibat hubungan asmara dengan Pingkan.