Â
Liputan6.com, Jakarta Operasi infeksi usus buntu Medina (Betari Ayu) berjalan lancar. Semua lega lantaran Medina terbukti sakit dan bukannya karena disantet. Tinggal Markasan (Qubil AJ) yang ketakutan dengan ancaman Okim (Aditya Hervapi). Markasan ragu Okim benar-benar akan melaporkannya ke polisi. Namun setelah berdiskusi dengan Ustadz Masropi, Markasan malah semakin galau.
Apa sebenarnya yang dikatakan Ustadz Masropi pada Markasan? Haruskah Markasan mengorbankan harga dirinya untuk masalah yang ia perbuat kali ini? Berikut sinopsis sinetron Tuhan Ada di Mana-mana episode 28 yang akan tayang Rabu, 1 November 2017 malam ini.
Advertisement
Markasan pulang ke rumah dengan wajah tampak bingung dan tertekan. Markasan cerita ke Omeh (Cut Memey) soal ia yang habis konsultasi dengan Ustadz Masropi. Dari Ustadz Masropi, Markasan jadi tahu kalau Okim dan yang lain benar-benar mau melaporkannya ke kantor polisi. Omeh malah ikutan menyalahkan Markasan karena sudah menggeruduk rumah Okim. Omeh bahkan juga pilih tak mau ikut campur. Markasan hampir mau menangis mendengar omongan istrinya.
Esoknya, Okim baru mau keluar dari pintu, diantar Tinjun (Devi Permatasari). Dia mau berangkat mengajar. Bersamaan dengan itu, Markasan sampai di depan rumahnya. Meski mengucap salam, sama sekali tak nampak senyum di wajahnya. Markasan mencoba untuk memulai pembicaraan, tapi belum menemukan kata yang tepat. Okim yang melihat itu langsung bertanya alasannya datang ke rumah.
Baca Juga
Sementara di dalam kamar, Tinjun mencoba menelpon istri para pemain lenong Setia Menanti. Tinjun meminta suami mereka segera datang ke rumahnya. Tinjun bilang ke mereka kalau suaminya sedang disatroni RW Markasan. Tinjun takut, Markasan bakal menggebuki Okim karena masalah kemarin.
Markasan akhirnya mulai mengatakan masalahnya. Ia bilang kedatangannya mau minta maaf. Okim mengerutkan keningnya, curiga Markasan mau membuat taktik baru. Tinjun dengan kecurigaannya yang aneh dengan polosnya tiba-tiba keluar dari dalam. Ia melihat-lihat ke segala arah dari rumahnya, lalu balik lagi ke dalam. Kelakuan Tinjun pun membuat Markasan merasa diteror.
Tak berapa lama, terdengar suara ribut-ribut dari beberapa arah. Markasan menoleh ke kanan-kiri, mencari tahu asal suara. Dia akhirnya bisa melihat anggota lenong yang mulai berdatangan. Mereka bahkan sampai membawa pentungan dan berbagai macam senjata. Markasan ketakutan setengah mati.
Okim membisiki Markasan untuk minta maaf juga pada semua anggota lenong Setia Menanti. Okim beralasan, takut mereka sampai kehilangan akal sehat dan bisa menghabisi Markasan. Markasan setuju, tapi minta ditemani Okim. Okim lantas berdiri di teras rumahnya, kemudian berteriak keras meminta anggota lenong untuk tenang. Ia pun mempersilakan Markasan berbicara.
Berhasilkah usaha Markasan meredam amarah anggota lenong Setia Menanti dengan meminta maaf? Dan akankah permintaan maafnya ini bisa diterima atau malah membuat mereka makin marah? Jangan lupa saksikan kisah lengkapnya dalam sinetron Tuhan Ada di Mana-mana malam ini mulai pukul 18.30 WIB, hanya di SCTV.