Liputan6.com, Jakarta Film Hujan Bulan Juni yang kini tengah tayang, ternyata memberikan sebuah tantangan tersendiri untuk Surya Saputra. Padahal, di film ini perannya terbilang tak begitu besar.
Ternyata ini karena dalam film yang juga dibintangi oleh Velove Vexia dan Adipati Dolken tersebut, Surya Saputra harus berbicara bahasa Manado.
Advertisement
Baca Juga
"Pertama kali datang ke lokasi langsung deg-degan karena saya belum pernah jadi orang Manado. Kalau Jawa sudah pernah. Kalau Ambon, temen-temen motor saya banyak orang Ambon. Jadi bagi saya karakter orang Manado ini berat," tuturnya saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Apalagi ia harus menguasai dialog tersebut dalam waktu satu hari, karena keterbatasan waktu sebelum menjalani syuting.
Â
Tak Mau Diajak Bicara
Velove Vexia yang menjadi lawan main Surya Saputra pun mengatakan bahwa saat datang di lokasi syuting di Manado, aktor Hangout ini tampak begitu stres memikirkan beban dialognya di film ini. Bahkan ia sampai ogah melayani keinginan Velove untuk ngobrol sebelum syuting.
"Aku pertama ngelihat Om Surya datang itu dia kayak 'entar-entar dulu ya, aku mau dengerin ini dulu'," kata Velove sambil tertawa
Beruntung, ia dibantu oleh sejumlah seniman Manado untuk memecahkan tantangan ini. "Di sana dibantu sama seniman-seniman Manado. Mereka dengan luar biasa sharing saya harus bagaimana. Kalau enggak ada mereka itu enggak tahu deh, saya gimana," kata dia sambil mengelus dada.
Dalam Hujan Bulan Juni, Surya Saputra berperan sebagai Tumbelaka, seorang pria Manado yang jatuh cinta pada Pingkan (Velove Vexia). Sementara Pingkan sendiri, tengah berada dalam dilema antara hubungannya dengan Sarwono (Adipati Dolken), seorang pria yang gemar menulis puisi, dan juga seorang pria Jepang, Katsuo (Koutaro Kakimoto).
Hujan Bulan Juni sudah ditayangkan di bioskop sejak 2 November lalu.
Advertisement