Liputan6.com, Los Angeles - Film kedelapan Star Wars yang akan datang, Star: Wars: The Last Jedi, membuat para penggemar menantikan kemunculan kembali Luke Skywalker. Namun, beredar kabar bahwa karakter yang dimainkan oleh Mark Hamill itu nantinya akan menjadi sosok jahat.
Dalam trailer Star Wars: The Last Jedi, Luke Skywalker sempat mengatakan, "Aku hanya tahu satu kebenaran, inilah saatnya bagi Jedi untuk berakhir." Kalimat tersebut mengusik beberapa penggemar Star Wars yang menonton seluruh film sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Mark Hamill bahkan sempat mengatakan bahwa Star Wars: The Last Jedi akan memperlihatkan Luke Skywalker yang sedang dihantui oleh keputusannya serta tragedi yang telah menimpanya, seperti disampaikan Metro.co.uk, Senin (6/11/2017).
Bicara kepada Disney Rewards, Mark Hamill mengatakan soal Luke Skywalker di film kedelapan Star Wars, "Saya tidak berpikir bahwa kepribadian dasar Luke telah berubah, kecuali dia lebih tua dan pengalaman hidupnya telah membentuk pandangannya seperti yang mereka lakukan untuk kita semua."
Â
Â
Mengumpulkan Beberapa Dekade
"Tantangan terbesar bagi saya sebenarnya adalah di antara Return Of The Jedi dan Star Wars: Force Awakens. Saya harus tahu apa yang terjadi pada Luke selama tahun-tahun itu. Saya harus mengumpulkan beberapa dekade kilas balik dari naskah. Dan beberapa di antaranya saya harus menebusnya sendiri. Saya harus tahu apa yang ia alami selama itu," Mark Hamill menambahkan.
Aktor berusia 68 tahun ini mengakui bahwa kisah mengerikan Luke Skywalker selama film keenam dan ketujuh bakal menjadi petunjuk besar mengenai keadaan mental karakter yang dimainkannya itu.
Namun begitu, ia bersikeras bahwa Luke masih belum beralih ke Sisi Gelap seperti ayahnya, Anakin Skywalker alias Darth Vader. "Luke telah kehilangan kepercayaan pada kemampuannya untuk membuat pilihan yang baik. Ini menghantuinya sampai ke dasar hati. Tapi dia belum beralih ke sisi gelap. Ini bukan versi jahatnya. Tapi ini masih merupakan inkarnasi karakter yang tidak pernah saya duga. Ini telah menarik saya keluar dari zona nyaman. Ini adalah tantangan nyata," kata Mark.
Advertisement