Liputan6.com, Los Angeles - Coco, film terbaru Disney dan Pixar yang menampilkan cerita mengenai bocah bernama Miguel dengan cita-citanya sebagai pemusik. Namun Miguel tersasar ke tanah kematian.
Baca Juga
Advertisement
Miguel ingin menjadi seorang penyanyi dan pemusik andal seperti idolanya, sang musisi legendaries Meksiko, Ernesto de la Cruz.
Sayangnya, keluarganya melarang Miguel untuk bermain musik. “Coco” atau Mamá Coco adalah nama dari nenek buyut Miguel yang selalu mendengar petualangan Miguel sehari-hari.
Miguel tinggal di Santa Cecilia, tentu saja berada di tanah kehidupan atau dunia nyata. Namun, Miguel melakukan hal yang tak terduga, membuatnya menjadi manusia pertama yang mengunjungi tanah kematian, atau yang juga dikenal sebagai Día de los Muertos.
Dari Legenda Meksiko
Film Coco disutradarai oleh Lee Unkrich yang sukses dengan Toy Story 3. Cerita dalam animasi ini kental dengan budaya Meksiko, mengangkat tradisi Día de Muertos’ untuk menghormati dan mengenang kembali memori-memori dari anggota keluarga yang telah berpulang.
Pada sebagian besar waktu di film ini, dua dunia tersebut sangat berbeda 180 derajat. Namun tetap berjalan harmonis dan saling berdampingan.
Pada satu hari di setiap tahunnya, kedua dunia tersebut bersatu secara magis yang digambarkan sebagai reuni keluarga besar antara dunia nyata dan dunia kematian.
Warna-warni indah di film Coco menampilkan dunia penuh warna, musik, dan juga kebahagiaan. Di film ini digambarkan, orang meninggal akan hilang jasadnya, tapi memorinya akan tetap tinggal di hati. Akhirnya, perayaan mengenang leluhur pun dilakukan.
Advertisement