Sukses

Kak Seto Beri Dukungan untuk Film Naura dan Genk Juara

Kak Seto menyayangkan pihak-pihak yang semakin memperkeruh suasana di tengah panasnya isu film Naura dan Genk Juara.

Liputan6.com, Jakarta Saat film Naura dan Genk Juara sedang menjadi perbincangan karena dituduh mendiskreditkan Islam, Kak Seto justru mengambil sikap sebaliknya. Kak Seto mewakili Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mendukung film tersebut.

"Kami dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, saya sebagai Ketua Umum, kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi dari film ini. Karena di tengah kehausan anak-anak terhadap film anak-anak yang edukatif, ini sungguh jawaban yang sangat menyegarkan," kata Kak Seto di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017) malam.

Poster Naura dan Genk Juara

Soal tuduhan bahwa film Naura dan Genk Juara mendiskreditkan Islam, Kak Seto memberikan pandangannya. Menurut dia, orangtua seharusnya bisa berperan besar untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada sang anak, bukan justru sebaliknya. Apalagi kalau dikait-kaitkan dengan isu agama.

"Setiap masalah selalu ada penilaian. Bagaimana kita berikan pandangan ke anak, kasih hal yang positif. Jangan cenderung dicari-cari sesuatu yang cenderung tidak relevan. Muslim tidak selalu yang jenggotan, brewokan. Banyak yang klimis juga Islamnya bagus," kata Kak Seto.

 

2 dari 2 halaman

Kak Seto: Islam Agama Damai

Ia meneruskan, "Jangan mempersempit nilai Islam. Islam adalah agama yang damai. Agama yang sangat mengedepankan persahabatan. Film ini justru sudah menunjukkan, jangan lihat kulitnya, tapi isinya."

Kak Seto menyayangkan pihak-pihak yang semakin memperkeruh suasana di tengah panasnya isu film Naura dan Genk Juara ini.

(Adrian Putra/bintang.com)

Menurut dia, hal tersebut bisa mematikan para sineas film yang sudah dan ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap film anak.

"Film ini menerima kritikan silakan, tapi mohon jangan terkesan hanya dicari-cari yang justru akan mematikan kreativitas produser-produser yang sudah mencoba di tengah kekosongan film anak, mencari jalan, terus dimatikan. Tidak baik dampaknya untuk anak-anak Indonesia," kata Kak Seto.