Sukses

Film Satu Hari Nanti Bikin Penonton Penasaran

Rasa penasaran terkait cerita yang memasang plot dewasa untuk penontonnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pencinta film di Indonesia cukup antusias menyambut kehadiran film Satu Hari Nanti. Ini terlihat dalam pemutaran hari pertama di bioskop. Di berbagai kota, penonton dibuat penasaran dengan label klasifikasi usia 21 tahun ke atas.

"Satu Hari Nanti memang tontonan tepat untuk mereka yang berusia 21 tahun ke atas," ucap produser film Satu Hari Nanti, Dienan Silmy di Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Sejak film ini selesai dibuat, pihak rumah produksi Rumah Film dan Evergreen Pictures sudah yakin untuk mengklasifikasikan produksinya kepada penonton dewasa usia 21 tahun.

"Bahkan, saat kita submit ke LSF, kita langsung minta untuk 21+ karena secara konten untuk usia sekitar itu, tidak bisa dikonsumsi untuk 21 tahun ke bawah," tutur dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Berdasarkan Riset

Klasifikasi usia 21 tahun ke atas untuk menyaksikan film Satu Hari Nanti sukses membuat penonton berbondong-bondong datang ke bioskop. Mereka penasaran dengan cerita yang dibalut pemandangan indah di sejumlah tempat di Swiss.

"Ini kan bikin orang jadi kepo. Seperti apa sih yang dibilang film dengan klasifikasi usia 21 tahun dan ternyata tontonan yang tepat untuk usianya," Silmy menambahkan.

Pilihan rating ini memang berdasarkan hasil riset. “Menurut data analisis pasar saat ini para brand manager memang sedang menyasar market pada usia itu. Potensi pemasukan pasar pada segmen usia 21-35 sedang naik-naiknya. Mungkin karena mereka sudah bisa di tahap heavy cost," tukasnya lagi. 

Satu Hari Nanti berkisah tentang pilihan dan kegelisahan anak muda dalam membangun komitmen di Swiss. Entah itu komitmen tentang cinta, keluarga, maupun pekerjaan mereka. Wacana pertemanan dan romansa yang kelam ini tumbuh bersamaan dengan pencarian makna atas jati diri mereka di negeri rantau.