Liputan6.com, Jakarta - Masalah Tsania Marwa dan Atalarik Syach belum usai. Tsania Marwa mempersoalkan sikap Atalarik Syach yang dianggap mempersulit pertemuannya dengan anak-anak.
Pesinetron Elif Indonesia ini pun sempat melakukan mediasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Namun belakangan ini, Tsania Marwa merasa sedih lantaran KPAI seakan mendukung sikap dominasi Atalarik Syach terhadap anak.
"Kalau mau ngomong keadilan gimana ya? Saya enggak mau komentar banyak karena enggak mau menyudutkan salah satu pihak. Bisa ditanya ke pihak KPAI apa alasan bisa ada perjanjian," kata Tsania Marwa di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).
Advertisement
Â
Baca Juga
Ada tiga syarat yang diajukan Atalarik Syach agar Tsania Marwa dapat bertemu kedua buah hatinya. Menurut Tsania, mantan suaminya itu meminta agar dirinya membersihkan nama baik Atalarik Syach melalui konferensi pers.
"Saya harus membuat konferensi pers untuk membersihkan nama Beliau. Katanya saya harus mencabut kata-kata dan bilang bahwa cerita-cerita saya tidak benar. Kalau saya melakukan itu, saya baru boleh bertemu anak," ungkap Tsania Marwa.
Â
Serahkan Paspor
"Cuma ketika itu saya bilang, 'Oh anak mau dijadikan alat?' Saya enggak terima begitu dong," lanjutnya.
Selain itu, Atalarik Syach juga meminta Tsania Marwa untuk menyerahkan paspor miliknya sebelum bertemu anak-anak. Namun, permintaan itu juga ditolak Tsania Marwa.
"Syarat kedua saya harus menyerahkan paspor. Dia takut anaknya saya bawa kabur, gimana mau bawa kabur kalau fisiknya saja enggak ada. Saya pun enggak setuju. Akhirnya dia ajukan syarat ketiga dengan dibuat surat perjanjian," kata Tsania Marwa.
"Surat perjanjian itu boleh ketemu anak, tetapi harus dibawa pulang ayahnya lagi. Jadi anak-anak tidak boleh menginap dengan saya," imbuhnya.
Dalam kondisi galau, artis 26 tahun ini akhirnya baru mau menerima syarat ketiga yang diajukan Atalarik Syach.‎ "Kalau saya tidak memenuhi syarat itu, saya tidak akan pernah ketemu lagi sama anak. Akhirnya saya tidak bisa pikir apa-apa, yang penting saya bisa ketemu anak dan waktu itu tanda tangan surat (difasilitasi) KPAI tersebut," keluh Tsania Marwa. (Ras)‎
Advertisement