Sukses

Slank Jualan Kopi, Bosan Bermusik?

Slank memiliki bisnis baru dengan berjualan kopi yang diberi nama Slankopi.

Liputan6.com, Jakarta Grup band Slank melebarkan sayapnya dengan membuka lahan bisnis. Tak hanya main band, Kaka, Bimbim, Abdi, Ridho dan Ivan berjualan kopi dengan nama mereka yakni Slankopi. Namun, bisnis yang mereka jalankan bukan semata-mata demi mencari keuntungan, melainkan membuka lapangan pekerjaan.

 

"Kita berniat untuk sosial dengan membuka lapangan pekerjaan. Semoga bisnis ini bisa jadi sosial bisnis, jadi gimana caranya SlanKopi bisa mengangkat petani, bisa menjadi banyak enterpreneur jualan kopi. Poin itu yang bikin Slank mau terjun untuk event sosial bisnis," ujar Bimbim saat ditemui di di Trafic Coffee, Jalan Hang Lekir, Senayan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Indonesia memang banyak memiliki beragam jenis kopi dari berbagai daerah. Slank pun memilih kopi dari daerah Gayo dan Wonosobo sebagai bahan jualan mereka. Bedanya, Slank mengemas penjualan kopinya secara instan dalam cangkir plastik sehingga bisa langsung diseduh.

"Jadi lebih gampang aja, kalau pizza kan bikin ribet, tapi kalau ini kan tinggal seduh. Biar SlanKopi juga bisa menggairahkan para petani," kata Bimbim.

"Ini bener kopi beneran kopi. Ampasnya juga nggak ada, ini real kopi. Buka kopi main-main. Nggak bikin asam lambung tinggi," tambah Ridho.

 

2 dari 2 halaman

Penggemar Kopi

 

Pilihan untuk berjualan kopi karena masyarakat Indonesia yang menggemari kopi. Selain itu, konsep SlanKopi menyediakan kesempatan bagi orang untuk ikut berjualan. Tanpa banyak aturan atau royalti yang harus dibayarkan untuk produk tersebut yang dibeli melalui pihak online.

"Program perdayaan Slankers, Slankerpreneur lebih menyebar dan merakyat. Ya, Insya Allah bisa buka lapangan pekerjaan. Mendingan minum kopi dari pada ngopi karya orang," kata Bimbim.

Slank mengenalkan dua jenis produk SlanKopi. Pertama, SlanKopi in PaperCup yang memudahkan penikmat kopi untuk langsung menikmati. Jenis kedua, SlanKopi In The Box, yang berisi kotak perlengkapan kopi untuk kemudian kopinya bisa dijual kembali ke konsumen.