Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses dengan single "Sebelah Mata" dan "Hanya Engkau yang Bisa", Armand Maulana kembali sibuk dengan proyek solonya. Kini, vokalis band Gigi itu tengah sibuk mempromosikan single terbarunya berjudul "Tunggu di Sana".
Berbeda dari lagu "Sebelah Mata", dalam lagu "Tunggu di Sana", Armand Maulana mengusung musik 1980-an. Armand sepertinya ingin bernostalgia dengan musik yang menemaninya ketika remaja. Alhasil, "Tunggu di Sana" sangat kenal dengan nuansa funk yang up-beat.
Advertisement
Baca Juga
"Pertama kali Aldi (pencipta lagu) merepresentasikan lagu ini, saya langsung jatuh hati. Mulai dari liriknya, musik, beat-beatnya, semua saya suka. Dan saat masuk ke proses rekaman pun saya minta ke produser dan arranger saya, Asta RAN, untuk enggak terlalu mengubah lagu ini dari lagu aslinya," kata Armand Maulana, seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Meski namanya lebih dikenal sebagai vokalis band Gigi, namun Armand Maulana ingin melepas bayang-bayang Gigi dalam proyek solonya ini.  Suami Dewi Gita ini pun mengaku begitu bersemangat membawakan "Tunggu di Sana".
"Karena perlu diingat, kalau saya pertama kali membuat project Arana karena saya ingin mempersembahkan musik yang banyak menginspirasi saya di era 80-an. Dan lewat lagu ini, nuansa dan beat tahun 80-an yang saya bayangkan dapat terimplementasi dengan sempurna. Jadi kesulitan yang dihadapi dalam membawakan lagu ini pun terasa menyenangkan," sambung Armand Maulana.
Â
Â
Â
Â
Cerita Lagu
Lagu "Tunggu di Sana" bercerita tentang janji seseorang kepada kekasihnya untuk menunggu dirinya datang dan menjemputnya. Armand Maulana berharap, lagu ini bisa menghibur bagi pasangan yang tengah menjalin hubungan jarak jauh.
"Lagu ini sangat sederhana dan juga ringan untuk didengarkan berulang kali. Harapannya semoga teman-teman yang mendengarkan bisa merasa relate dengan lagu ini," tutur Armand Maulana.
Â
Advertisement
Syuting Video Klip di Tokyo
Yang tak kalah menarik, video klip "Tunggu di Sana" mengambil lokasi syuting di Tokyo, Jepang. Dalam klip tersebut, sutradara Candi Soeleman banyak memperlihatkan suasana jalanan kota yang ada di Shinjuku, Akihabara, dan Harajuku.
Menjadi tantangan tersendiri bagi Armand Maulana karena saat syuting video klip tersebut, di Tokyo tengah musim dingin dengan suhu mencapai 4-7 derajat celcius.
"Dinginnya sih yang enggak tahan. Mana kebanyakan gambarnya diambil di jalanan luar sana. Tiap hari kan syuting 7 jam di luar dan selalu dalan kondisi berdiri atau jalan. Mulai dari Shinjuku, Akihabara, Shinjuku lagi. Dan dinginnya sih yang sulit untuk ditahan," cerita Armand Maulana.
Â