Liputan6.com, Jakarta Boneka Hanoman, Nitra yang menjadi simbol Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibuat dalam sebuah animasi dan dipertontonkan di Istana Anak-Anak Indonesia. Tayangan ini semakin canggih dengan menggunakan teknologi immersive. Hal ini dilakukan untuk menyampaikan cerita-cerita nusantara kepada anak-anak Indonesia.
Â
"Bagi yang belum tahu, mungkin juga anak-anak maskot dari TMII yang ternyata bernama Nitra. Asal usul Nitra diambil dari nama Anjani Putra yang tak lain adalah Hanoman. Diambil dari kisah Ramayana, Hanoman (Nitra) merupakan kera putih gagah perkasa sakti mandraguna yang berjuang membela dan menegakan kebenaran. Dia adalah putra dewa, yaitu Bhatara Guru dengan Dewi Anjani," ujar Direktur Budaya TMII, Sulistyo Tirtokusumo kepada wartawan saat ditemui dalam launching Nitra Mapping Show, TMII, baru-baru ini.
Advertisement
Menurut dia, TMII sebagai pelestari dan pengembang warisan budaya Nusantara menggunakan Nitra sebagai maskot TMII, ingin mengajak pengunjung mengenal dan mengingat kembali budaya Nusantara yang ditampilkan melalui suguhan animasi video mapping yang kita proyeksikan ke bangunan Istana Anak.
Baca Juga
Nitra Mapping Show ini akan berlangsung pada 23-31 Desember 2017. Setiap harinya akan ada dua sesi pemutaran video mapping yang dilakukan pada malam hari dengan durasi maksimal 30 menit, dengan projektor Laser Epson.
Â
Juga Bikin konser Naura
Sebelumnya, Projektor Epson telah membuat video mapping pada Panggung Sentra Tari Ramayana & Candi Prambanan, Museum Nasional Indonesia, Benteng Kuto Besak, dan Konser Dongeng Naura 1&2.
"Nitra Mapping ini kan menggunakan teknik pencahayaan, jadi harus dilakukan saat suasana gelap, yaitu malam hari. Rencananya akan kita adakan dua sesi, tapi jam berapa saja saya belum tau persis. Untuk durasinya kurang lebih 30 menit satu sesi," papar Sulistyo.
Anjani Putra atau NITRA yang populer dengan nama Hanoman adalah kera putih bersih keturunan Dewa. Hanoman ternyata memiliki banyak julukan. Guruputra sebagai putra Bhatara Guru, Yudawisma sebagai panglima perang, Kapiwara sebagai raja warana atau kera. Ramandayapati sebagai putra angkat Rama.
Â
Advertisement