Liputan6.com, Jakarta Pada era digital yang serbacanggih, ternyata banyak pihak yang justru dimanfaatkan untuk hal negatif. Salah satunya adalah merekam atau menyiarkan langsung sebuah film di bioskop. Sebagai pemain film, Indro Warkop mengaku sangat menyayangkan tindakan tersebut.Â
Kendati demikian, Indro Warkop memiliki cara sendiri dalam menghadapi penonton bioskop nakal. Maklum, pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, ini mengaku sudah memiliki pengalaman cukup lama di dunia film.
Baca Juga
"(Saya selalu bilang) kalo senang boleh disebarluaskan, tapi tolong jangan direkam, karena jelas banget undang-undangnya ada," ungkap Indro Warkop di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).
Advertisement
Â
Â
Â
Tak Hanya Sekali
Indro Warkop mengaku tak hanya sekali menemukan adanya penonton yang merekam dan menyebarkan filmnya lewat media sosial. "Dari zaman Warkop DKI Reborn itu ada beberapa yang tertangkap. Saya selalu ngomong ‘jangan yaa, kita bangsa yang hebat, bukan plagiat, jadi tolong jangan direkam’ mereka tepuk tangan," terangnya.
Walaupun begitu, Indro Warkop menganggap bahwa hal ini memang tak dapat dihindari. Apalagi dirinya sadar, penonton bioskop Indonesia saat ini jumlahnya sudah jutaan.
"Sebetulnya lebih banyak yang sudah sadar sih hal sepert itu. Ya, namanya juga jutaan orang pasti ada yg nakal. Polisinya ratusan ribu, penjahatnya tetap jutaan, gimana dong?" tuturnya.
Advertisement
Ada Undang-Undang
Meskipun begitu, Indro Warkop mengaku tak terlalu memikirkan adanya kecurangan seperti itu. Pasalnya, pengisi suara profesor Juned dalam Juki The Movie itu percaya peraturan perfilman Indonesia sudah sangat baik.
"Ya, tetap berusaha untuk menghindari hal itu. Tapi satu hal yang jelas, ada payung hukum, UU penyiaran, UU ITE segala macem sudah baik kok di Indonesia," pungkasnya.