Sukses

Mengenang Yon Koeswoyo dengan 6 Lagu Hit Koes Plus

Mengenang Yon Koeswoyo, berikut lagu-lagu hit abadi dari band legendaris asal band asal Tuban, Jawa Timur, Koes Plus.

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian pentolan Koes Plus, Yon Koeswoyo, tentu menyisakan duka yang sangat mendalam, terutama bagi para penggemarnya. Pada Jumat (5/1/2018), vokalis Koes Plus tersebut mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.50 WIB.

Jenazah Yon Koeswoyo telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Salak, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Tentunya, kita masih terngiang-ngiang dengan lagu-lagu hit Koes Plus di sepanjang sejarah musik selama Yon masih hidup.

Foto gitaris dan vokalis band Koes Plus, Yon Koeswoyo, saat disemayamkan di rumah duka kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (5/1). Yon Koeswoyo akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Sabtu esok (6/1/2018). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Lagu-lagu hit Koes Plus pun banyak yang tak lekang oleh waktu. Tak hanya generasi 1960-1990-an yang ingin mendengarkan lagi lagu-lagu Koes Plus yang dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo. Para musikus generasi baru pun mendaur ulang beberapa lagu hit sepanjang masa yang telah diciptakan oleh Koes Plus.

Lantas apa saja lagu-lagu hit abadi dari band asal Tuban, Jawa Timur itu? Simak selengkapnya.

 

2 dari 7 halaman

1. Manis dan Sayang

Lagu "Manis dan Sayang" merupakan lagu hit dari album pertama mereka, Dheg Dheg Plas, yang rilis Januari 1969. Lagu ini memang menjadi pilihan ketiga di album tersebut setelah "Kembali Ke Jakarta" dan "Kelelawar".

Namun mendengarkan lirik dan notasi lagunya, tentunya nuansa sendu campur bahagia dirasakan oleh para pendengarnya.

Berikut penggalan liriknya:

Tersenyum dianya padaku

Manis, manis, manis

Ku belai rambutnya yang hitam

Sayang, sayang, sayang

Alangkah senang hatiku

Bila ku dekat denganmu

Alangkah senang hatiku

Sayangku hanya untukmu

Kuingin tamasya bersama

Jauh, jauh, jauh

Melihat pemandangan alam

Indah, indah, indah

3 dari 7 halaman

2. Kisah Sedih di Hari Minggu

Para pecinta Koes Plus tentu tak akan melupakan "Kisah Sedih di Hari Minggu", salah satu tembang sendu yang secara gamblang menggambarkan seseorang yang patah hati. Lagu ini dirilis pada 1970 dalam album Koes Plus Volume 2.

Meskipun sama sendunya dengan "Andaikan Kau Datang" yang juga ada di album yang sama, "Kisah Sedih di Hari Minggu" memiliki komposisi musik yang terbilang unik.

Lagu ini juga pernah dibawakan oleh Marshanda pada pertengahan 2000-an lalu yang juga menjadi judul sinetron yang ia perankan. Sesendu apa lagunya? Berikut liriknya:

Sabtu malam kusendiri

Tiada teman kunanti

Di sekitar kulihat dia

Tiada seindah dulu

Mungkinkah ini berakhir

Aku tlah patah hati

Walaupun kuberkata bukan

Bukan itu..

Penyesalanku semakin dalam dan sedih

Tlah kuserahkan semua milik dan hidupku

Aku tak mau menderita begini

Mudah-mudahan ini hanya mimpi

Hanya mimpi..

Kisah sedih di hari minggu

Yang slalu menyiksaku

Kutakut ini kan kubawa

Sampai mati..

4 dari 7 halaman

3. Kolam Susu

Tembang "Kolam Susu" merupakan salah satu dari sekian banyak lagu Koes Plus yang memiliki tempo upbeat. Liriknya pun memiliki tema nasionalis dengan rangkaian kata yang puitis.

Berikut lirik lagu yang ada di album Koes Plus Volume 8 (1973) ini:

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jalan cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu

Kail dan jala cukup menghidupmu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

5 dari 7 halaman

4. Bujangan

"Bujangan" yang dirilis pada 1974 di album Koes Plus Volume 10, merupakan lagu dengan irama dan notasi ceria yang menggambarkan kegembiraan semasa menjadi bujangan.

Lagu ini juga memiliki komposisi musik yang terdengar ramai. Seperti apa ya liriknya? Simak di bawah ini:

Begini nasib jadi bujangan

Ke mana mana asalkan suka

Tiada orang yang melarang

Hati senang walaupun tak punya uang

Hati senang walaupun tak punya uang

Apa susahnya hidup bujangan

Setiap hari hanya bernyanyi

Tak pernah hatinya bersedih

6 dari 7 halaman

5. Bunga di Tepi Jalan

Salah satu lagu Koes Plus yang sempat didaur ulang adalah "Bunga di Tepi Jalan". Tembang satu ini dibawakan kembali oleh band papan atas Sheila On 7.

Lagunya sendiri dirilis pada 1972 dalam album Koes Plus Volume 4. Meskipun musiknya berirama upbeat, nuansa sendu sangat kental di dalam lagu ini. Seperti terlihat dalam liriknya:

Suatu kali ku temukan

Bunga ditepi jalan

Siapa yang menanamnya

Tak seorangpun mengira

Bunga ditepi jalan

Alangkah indahnya

Oh..kasihan

Kan kupetik

S'belum layu

Di sekitar belukar

Dan rumput gersang

Seorangpun tak kan mau

Memperhatikan

Biarlah kan kuambil

Penghias rumahku

Oh..kasihan

Kan kupetik

S'belum layu

7 dari 7 halaman

6. Why Do You Love Me

Bernuansa melankolis,"Why Do You Love Me" dibuat dalam bahasa Inggris oleh mendiang Sonya, istri pertama Yok Koeswoyo yang berpulang dalam sebuah kecelakaan di Parung.

Hingga kini, "Why Do You Love Me" menjadi lagu Koes Plus yang paling populer di kalangan penggemarnya selain "Kolam Susu". Seperti apa liriknya? Berikut selengkapnya:

The time has come

That we must be apart

The memory is still in

My mind

But you have gone

And you leave me alone

Why do you love me

So sweet and tenderly

I do everything

To make you happy

Huu...

But now everything

It's only a dream

A dream that never comes

I only wait

Till true love will come...