Liputan6.com, Jakarta - David Koeswoyo merasakan tanda-tanda akan ditinggal ayahanda tercinta, Yon Koeswoyo, yang mengembuskan napas terakhir, Sabtu (5/1/2018). Vokalis band Junior itu menceritakan, sang ayah tiba-tiba meminta sesuatu yang tak biasa kepadanya. Yon Koeswoyo mau dibuatkan lemari khusus dari tangan David.
"Awalnya ada sebuah tanda untuk saya. Dia minta lemari empat pintu. Harus saya yang buat di rumahnya dia. Enggak ngerti saya. Saya sudah ngerasa kok aneh ya. Tumben ya. Saya bilang, 'Pa kenapa enggak beli baru aja kalau lemarinya sempit?' 'Enggak, enggak mau'," ujar David di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Permintaan Yon Koeswoyo untuk dibuatkan lemari lantaran banyak baju-bajunya yang sudah tak muat lagi. Ia ingin menyimpannya di lemari baru. Namun sayangnya, permintaan Yon belum bisa diwujudkan oleh David Koeswoyo.
Butuh Lemari Besar
"'Lu bikin aja, kapan mau bikin? Besok ya.' 'Wah besok? Januari ya.' 'Kok lama banget?' 'Saya mau liburan, Pa.' 'Oh iya, iya, jangan lama-lama ya. Soalnya baju gue udah banyak nih. Udah sempit lemarinya, butuh lemari besar. Kalau tiga pintu kurang, empat pintu.' Itu sudah kerasa, sudah mulai aneh," jelas David.
Ditambah, Yon yang biasanya cuek kepada David, kerap menghubungi David saat berlibur. Bahkan, Yon ingin mengajak putranya itu makan-makan di sebuah restoran.
Advertisement
Perhatian
"Terus pas mau liburan kemarin, mau pamit sama Papa, 'Pa saya pergi dulu ya.' 'Loh mau ke mana?' 'Mau ke Raja Ampat.' 'Berapa hari kamu?' '10 hari.' 'Kok lama banget?' Seumur-umur Papa saya enggak pernah perhatiannya sebesar itu ke saya. Bahkan sampai ke Raja Ampat pun, waktu video call dia bertanya. 'Lu kapan pulang Vid?' 'Hari Sabtu.' 'Kok lama sekali? Jangan lama-lama,'" ujar David.
"'Emang mau ngapain? Kita makan di restoran.' Bingung saya. Saya bilang, 'Kan ada Mas Gerry.' 'Enggak, Papa nunggu kamu. Makanya jangan lama-lama ya nanti kalau udah sampai Jakarta langsung ke rumah Papa ya kita makan di restoran.' Itu sorenya saya video call, subuh dia berpulang. Setengah empat sore waktu Papua ya. Jam 9 pagi waktu Papua saya dibangunin sama istri saya kasih kabar kalau Papa udah enggak ada. Sudah pasti saya shock sampai enggak bisa ngomong apa-apa. Saya keluarga. Lepas itu, air mata saya tumpah," tutur David.