Liputan6.com, Jakarta Nama Jeremy Teti belakangan menjadi perbincangan publik Tanah Air di media sosial. Bukan tanpa alasan, sebuah video yang memperlihatkan pandangan kontroversial sang presenter viral melalui beberapa media elektronik.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian warganet menilai pendapatnya soal isu LGBT tersebut tidak sesuai dengan budaya ketimuran Indonesia. Alhasil, Instagram Jeremy Teti dibanjiri tanggapan negatif hingga cibiran dari warganet.
Jeremy Teti bahkan mengaku dihujani kata-kata kasar yang tak pantas diutarakan. Bahkan, keluarga pria kelahiran 31 Maret 1968 itu juga menjadi korban serangan warganet.
Â
Â
Â
Â
Rajin Blokir Akun Para Haters
Tak ambil pusing, Jeremy Teti akan langsung memblokir akun para warganet yang dianggap sudah keterlaluan. Menurut mantan news anchor itu, ada beberapa kata-kata kasar yang tak layak ditolerir dan lebih baik dimusnahkan.
"Tapi mohon maaf ya, banyak yang saya blokir di Instagram. Kalau sudah kebun binatang, lubang kubur dikeluarin, ya mohon maaf saja. Saya tidak bisa. Siapa pun di dunia ini tidak bisa toleransi dengan hal-hal yang kayak gitu kan," ujar Jeremy Teti saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).
Advertisement
Risiko Pekerjaan
Meskipun begitu, Jeremy Teti sadar betul bahwa tanggapan negatif publik memang menjadi risiko dirinya sebagai figur publik. Mau tak mau, Jeremy Teti harus menerima dengan lapang dada.
"Kalau hujatan-hujatan, itu adalah konsekuensi dari profesi. Anda sudah memilih profesi sebagai public figure, selebriti, politisi, apa pun yang tampil di publik, anda bersiap dengan segala hujatan, caci makian," ungkap Jeremy Teti.
Tugasnya kini, kata Jeremy Teti, hanya tinggal memberi pengertian pada pihak keluarga.
"Kalau keluarga saya sudah mengerti. Aku yang kasihan sama ponakan-ponakan saya yang kecil-kecil, mereka kan berteman dengan saya di Instagram, tapi mereka sudah dijelaskan melalui orangtuanya," Jeremy Teti menandaskan.