Liputan6.com, Jakarta - Film Dilan 1990 sudah begitu dinanti kehadirannya. Setelah press screening yang digelar pada pekan lalu, film yang diangkat dari novel fenomenal karya Pidi Baiq ini pun mendapat apresiasi yang cukup positif. Padahal, sebelumnya film ini sempat dipandang sebelah mata.
Baca Juga
Advertisement
Film ini bercerita tentang Dilan (Iqbaal) yang berusaha merebut hati Milea (Vanesha Presscilla), seorang sisiwi pindahan dari Jakarta ke Bandung. Sosok Dilan yang begitu puitis membuat Milea kerap disinggahi perasaan rindu dan cinta pun bersemi.
Tak cuma kisah cinta, film ini juga menyuguhkan hangatnya kasih sayang keluarga, dan ikatan pesahabatan. Kisah di balik pembuatan film Dilan 1990 juga menarik untuk diintip. Berikut ini adalah fakta-fakta menariknya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com
Adegan Pertengkaran Diambil Selama 6 Jam
Dalam membintangi sebuah film, setiap aktor pasti pernah menjumpai kesulitan dalam menuntaskan adegan sesuai tuntutan skrip dan sutradara. Begitu juga dengan Iqbaal yang memerankan karakter Dilan, dan Giulio Perengkuan yang berperan sebagai Anhar dalam film yang diangkat dari novel, Dilan 1990.
Bila merujuk pada novelnya, ada saat di mana Dilan bertengkar hebat dengan Anhar. Pertengkaran mereka terjadi di lorong sekolah. Dan adegan ini begitu sulit ditaklukkan oleh Iqbaal dan Giulio.
"Berantem tuh sebenarnya lebih ke technical wise. Kita kan enggak pernah main film adegan berantem, dan adegan berantem ini cukup intense dan panjang. Di lorong sekolah juga, jadi space-nya enggak banyak. Maaf, kita kan bukan Iko Uwais," ujar Iqbaal saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
"Jadi kalau diulang-ulang, ya wajar gitu. Ada yang sampai enam jam. Dari mulai ibu mengandung sampai melahirkan belum kelar, hahaha...serulah tapi. Enggak sengaja kepukul juga ada," ia melanjutkan.
Advertisement
Vanesha Ditampar Sungguhan
Tak cuma Iqbaal yang yang berjumpa dengan adegan tersulit dalam memerankan sosok Dilan, Vanesha Prescilla juga mendapat pengalaman serupa. Menjadi Milea dalam film Dilan 1990, ada adegan paling sukar yang tak bisa ia lupakan.
Karena rasa kesal yang meluap-luap, tokoh Anhar yang diperankan oleh Giulio Perengkuan menampar wajah Milea di sekolah. Setidaknya butuh retake hingga 15 kali untuk mendapatkan gambar yang sempurna.
Kesulitan itu kian bertambah kala adegan menampar harus dilakukan dengan sungguhan, tidak dibuat-buat.
"Wah, itu pengorbanannya. Ditampar sampai 15 kali. Harus kena, biar berasa. Karena harus di sini kan (tepat di pipi), dia mukulnya ke sini, ke sini (tidak tepat sasaran)" ujar Iqbaal saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
Iqbaal Keluar dari Medsos
Tokoh Dilan sendiri memiliki kepribadian yang berbeda dari sosok Iqbaal. Dilan digambarkan sebagai Panglima Tempur namun bisa bersikap lembut terhadap sosok wanita.
Untuk menjiwai karakter ini, saat syuting Iqbaal ingin dipanggil dengan nama Dilan, bukan dengan nama aslinya. "Saya bilang sama kru ketika di lokasi saya mau dipanggil Dilan," ujar Iqbaal saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2018).
Selama proses syuting berlangsung, Iqbaal memutuskan untuk menghentikan aktivitasnya di media sosial. Ia menganggap, media sosial tidak memiliki kaitan dengan penggambaran cerita pada tahun 1990.
"Saya sampai setop semua medsos tuh, Instagram, Snapchat, Line, saya cuma pakai WhatsApp. Buat saya 90-an nggak ada tuh yang kayak gitu," sambung aktor berusia 18 tahun tersebut.
Advertisement
Bertemu Dilan Asli
Berperan sebagai Dilan dalam film garapan Fajar Bustomi, Dilan 1990, merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi Iqbaal Ramadhan. Untuk mendalami karakter Dilan, mantan penyanyi cilik ini bahkan sudah dipertemukan dengan sosok asli Dilan.
Dari pertemuannya dengan Dilan, Iqbaal Ramadhan bisa mempelajari bagaimana cara dia bertutur kata sesuai dengan yang dituangkan Pidi Baiq dalam karya novelnya.
"Itu pengalaman yang luar biasa ya buat saya pribadi. Ketemu sama Dilannya, saya membayangkan dia membaca semua dialog di buku (novel)," kata Iqbaal ditemui usai acara press screening Dilan 1990 di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).
Tak hanya gaya bicaranya, Iqbaal juga mempelajari bahasa tubuh Dilan dalam beraktivitas. Segala detailnya ia perhatikan agar bisa menjadi Dilan yang diharapkan para pencinta novelnya. "Lihat gaya bicara, cara duduk, bersikap, berjalan," ujar Iqbaal.