Liputan6.com, Jakarta Yockie Suryo Prayogo, merupakan musikus legendaris Tanah Air. Sebelum terbaring lemah dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya, Senin (5/2/2018), dirinya pernah menjadi incaran musikus lainnya untuk berkolaborasi.
Sebut saja, grup band rock God Bless. Sejak 1972, Yockie Suryo Prayogo bergabung dengan Ahmad Albar, dan Donnie Fatah.
Advertisement
Baca Juga
Garap Soundtrack Film
Pada 1977, Yockie Suryo Prayogo mengubah haluan musiknya. Ia tak lagi bermain dalam genre rock, tapi memilih musik pop.
Sukses menjadi arranger untuk album Lomba Cipta Lagu Remaja, Yockie Suryo Prayogo pun digandeng Eros Djarot untuk menggarap album sountrack film Badai Pasti Berlalu dengan sederet nama seperti Chrisye, Berlian Hutahuruk, Keenan Nasution dan Fariz RM.
Advertisement
Bareng Chrisye
Rupanya, gaya aransemen musik Yockie Suryo Prayogo cocok dengan Chrisye. Akhirnya, ia pun menggarap album solo milik Chrisye seperti Sabda Alam, Percik Pesona, Puspa Indah Taman Hati, Pantulan Cinta, Resesi, Metropolitan, dan Nona.
Pada 1984, kolaborasi Yockie Suryo Prayogo dan Chrisye pun berakhir. Namun ini tak menghentikan langkah Yockie untuk terus berkarya.
Balik ke God Bless
Tiga tahun kemudian, Yockie Suryo Prayogo kembali bergabung dengan band rock God Bless. Dengan hitsnya "Semut Hitam" membawa konsep rock yang lebih segar.
Dan pada 1980-an, Yockie Suryo Prayogo pun terlibat dalam album Raksasa, Story of God Bless dan Apa Kabar.
Advertisement
Gabung dengan Kantata Takwa
Di waktu yang bersamaan, Yockie Suryo Prayogo pun ikut terjun dalam proyek Kantata Takwa yang digagas oleh Setiawan Djodi.
Dalam Kantata Takwa, Yockie Suryo Prayogo menemukan dimensi lain dalam bermusik. Ia pun bergabung dengan seniman lain seperti WS Rendra, Iwan Fals, hingga Sawung Jabo.
Dan pada 2003, Yockie Suryo Prayogo bereksperimen menggabungkan musik dan teater dalam format rock opera.
Simak video berikut ini: