Liputan6.com, Jakarta - Sunan Kalijaga amat sangat kecewa dengan menantunya, Taqy Malik. Sebab, sejak Taqy Malik menunjuk Ilal Ferhard menjadi kuasa hukumnya, pria yang menikahi putrinya pada 16 September 2017 itu belum sekalipun menghubunginya.
Padahal, Sunan Kalijaga ingin mengajak Taqy Malik berbicara mengenai biduk rumah tangganya bersama Salmafina.
Â
Advertisement
Baca Juga
Â
Tak Punya Adab
Dengan sikap Taqy Malik yang seperti itu, Sunan Kalijaga menganggap menantunya seperti tak punya adab. Padahal, Taqy Malik paham akan ilmu agama, bahkan hafiz Alquran.
"Saya sayangkan ya, artinya seorang penghafal Alquran yang lebih mengerti ilmu agama dari saya dalam hal ini adab, adabnya tidak ada sama sekali. Perlu diketahui, semenjak orang itu (Taqy) menunjuk tiga kuasa hukumnya, yang di mana sampai detik ini masih adalah mantu saya, tidak pernah berkomunikasi kepada saya atau anak saya melalui media apa pun," ujar Sunan Kalijaga ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Barat, Selasa (6/2/2017).
Â
Advertisement
Sempatkan Waktu Pulang
Selain itu, menurut Sunan Kalijaga, seharusnya Taqy Malik yang kini sedang menempuh pendidikan agama di Mesir, bisa menyempatkan waktu pulang ke Tanah Air untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangganya bersama Salmafina.
Akan tetapi, hingga detik ini, niat itu tak terlihat sedikit pun dari Taqy Malik. "Artinya sama-sama kita tahu dia anak seperti apa. Kalau dia (bilang) enggak bisa pulang, itu hanya alasan," ujar Sunan Kalijaga.
Â
Asyik Travelling
Apa yang diucapkan Sunan Kalijaga sangat beralasan. Sebab, bila melihat akun media sosial milik Taqy Malik, pria 22 tahun itu kerap menggunggah dirinya sedang asyik travelling di Timur Tengah.
"Bisa kita lihat atau dia tidak menyadari kalau dia selalu mem-posting keberadaan di luar sekolah jalan ke gurun ke sana, ke sini, itu melecehkan hukum. Karena seyogianya dia juga sebagai tergugat atau penggugat harusnya bisa hadir sekali atau dua kali," ujar Sunan.
Â
Advertisement
Tak Hargai Hukum
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menganggap Taqy Malik sangat tidak menghargai hukum yang berlaku di Indonesia. Sebab, dalam sebuah persidangan, harus ada tergugat dan penggugat. Namun, Sunan Kalijaga mencoba memaklumi dan berharap masalah ini cepat selesai.
"Ini sama sekali tidak menghargai proses hukum. Tapi apa boleh buat, memang karakter anak itu seperti itu. Saya tidak banyak berharap semoga ini cepat selesai, mungkin nanti bersyukur ketika selesai," kata Sunan Kalijaga.