Liputan6.com, Jakarta - Selain sibuk di dunia perfilman dan penulis novel, Raditya Dika juga dikenal luas sebagai seorang YouTubers. Menurut Raditya Dika, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan agar konten yang diciptakan mampu merebut hati masyarakat khususnya para milenials.
Sebagai seorang YouTubers, Raditya Dika rupanya tak pernah memusingkan atau menargetkan berapa jumlah viewers dari setiap konten yang dia buat. Karena kepuasannya terletak pada kualitas konten, bukan pada jumlah penonton.
Advertisement
Baca Juga
Paling Beda
"Gue selalu bilang bahwa kalau mau jadi kreator jangan mikirin jadi kreator yang view-nya paling gede, atau jadi kreator paling kaya. Kalau kita mau kelihatan (dilihat orang), ya jadilah kreator yang paling beda," kata Raditya Dika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).
"Karena orang yang view-nya lebih gede dari kita tuh akan banyak. Semua itu cuma simbol. Tapi ketika lo bilang pengin jadi yang paling beda, ya lo akan kelihatan, karena lo sendirian. Yang lebih lucu akan banyak, yang lebih bagus banyak, yang lebih pintar banyak, tapi kalau lo beda, lo akan sendiran," sambungnya.
Advertisement
Tantang Diri Sendiri
Untuk itu, ia selalu menantang dirinya untuk menciptakan konten yang beda dari kebanyakan YouTubers lain. Salah satunya dengan membuat konten yang berangkat dari kegelisahannya sendiri.
"Makanya kalau ada kegelisahan yang pengin lo sampein paling nggak lo akan senang sama karya itu. Karya gue yang paling ngebuka jalan itu Malam Minggu Miko. Itu karena gue jomblo empat tahun dan sedih banget ditolakin perempuan tiap minggu kan. Jadi menjawab kegelisahan itu ya gua bikin serial itu," imbuh Raditya Dika.
Pakai Hati
Raditya Dika juga menyarankan agar membuat konten tak semata mengejar keuntungan. "Ketika kita ngerjainnya dari hati punya kegelisahan yang nyata, maka ke orang lain akan nyampe. Jadi apapun yang gue kerjakan, karya apa pun yang gue bikin, gue harus peduli, punya sesuatu yang penting buat gue sampein," tandasnya.
Advertisement