Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang disc jockey (DJ) adalah impian DJ Intan Hood. Sudah lima tahun ia menekuni aliran musik elektronik ini. Awalnya coba-coba, ia kini menekuni hingga sekarang.
Berkat kegigihannya ia menuai banyak prestasi, salah satunya bisa kolaborasi dengan penyanyi Malaysia, Johan Eusoff.
“Aku kolaborasi dengan penyanyi Malaysia, Johan Eusoff, sendiri aku remix lagunya dia ya, emang ada niat buat kolaborasi dan musiknya itu mau dibikin remix sendiri, judulnya Cinta Terakhir, ciptaan Chandra Wahyu,” tutur DJ Intan Hood.
Advertisement
Baca Juga
Crowd
Bicara soal genre music, DJ Intan Hood mengaku selalu mengikuti crowd, ia melihat mood penonton, jika penonton sedang asyik, ia tak mengganti begitu saja genre lagu yang ia mainkan.
“Kalo aku lebih suka rnb, electro, atau trance gitu, tapi all genre juga bisa aku mainin. Yang penting saat perform itu menyesuaikan tema sih, liat crowd juga sih, kita lihat pas pemanasan, kalau ramai kita terusin dengan musik itu, kalau crowd nya bete kita ganti musik lain,” tambah dara cantik berbintang Leo tersebut.
Advertisement
Musik Elektronik
DJ Intan Hood melihat perkembangan musik elektronik di Indonesia begitu pesat, banyak juga disc jockey wanita bermunculan.
“Perkembangannya bagus ya, karena aku yakin setiap orang di Indonesia pasti suka musik. Kalau DJ wanita di Indonesia itu sebenarnya punya talenta, dan dia menunjukkan bakatnya itu ya,” ujar DJ Intan Hood.
Kreativitas
Soal keberagaman dan keunikan musik, menurutnya itu balik lagi soal idealis, para DJ harus menunjukkan kreativitasnya masing-masing. Jika talentanya sudah terasah, otomatis pasar akan suka.
“Itu sih kreasi sendiri-sendiri ya, kalau misalkan ciri khas ya masing-masing DJ punya sendiri, banyakan ada yang idealis, kalau aku sendiri tergantung kreativitas aku sendiri, aku liat crowd juga sih,” jawab DJ kelahiran 16 Agustus ini.
Advertisement