Sukses

Tubuh Kekar Deddy Corbuzier Bikin Iri Pejabat Ini

Deddy Corbuzier diundang KPI untuk berbagi tentang masalah pertelevisian Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Deddy Corbuzier baru saja diundang oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Deddy Corbuzier diundang untuk sharing dan memberikan pendapatnya tentang tayangan televisi nasional.

Dalam kesempatan itu, Yuliandre Darwis selaku Ketua KPI Pusat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Deddy Corbuzier yang telah menyempatkan waktunya menghadiri undangan KPI tersebut.

Rasa terima kasih kepada Deddy Corbuzier itu disampaikan Yuliandre Darwis melalui Instagram pribadinya pada Senin (12/3/2018).

"Terima kasih berbagi @mastercorbuzier sebagai pelaku industri penyiaran. Terima kasih atas ruang pikiran dan waktu yang diberikan dalam sharing bersama 12 Rektor PTN se Indonesia dan stakeholder penyiaran," tulis ketua KPI pusat dalam keterangannya.

2 dari 5 halaman

Program Sehat

Yuliandre Darwis berharap dirinya bersama para insan pertelevisian di Tanah Air bisa mewujudkan impiannya soal konten penyiaran yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.

"Semoga harapan kita membangun Konten Penyiaran yang sehat dan berkualitas terwujud dengan sinergi semua pihak," lanjutnya lagi.

3 dari 5 halaman

Bentuk Tubuh

Selain diskusi soal konten penyiaran, rupanya ada agenda lain yang terselipkan. Yaitu soal resep memiliki badan seperti Deddy Corbuzier.

Diam-diam, Ketua KPI itu menginginkan bentuk tubuh seperti Deddy Corbuzier.

"Note-sisi makna lain; Dari cara salam dan berbisik dgn @mastercorbuzier ada diskusi lain yg tersisip,bagaimana cara mendapatkan badan sebesar deddy corbuzier, resep bugar tegar dan sehat😬.," lanjut ketua KPI Pusat.

4 dari 5 halaman

Kebanggaan

Sementara itu, Deddy Corbuzier juga menyampaikan rasa bangganya bisa terlibat dalam acara tersebut.

"Hari ini adalah sebuah kebanggaan juga kesempatan tuk bicara tentang kenyataan," kata Deddy Corbuzier.

5 dari 5 halaman

Ada Harapan

Dengan ini, Deddy Corbuzier melihat ada secercah harapan terhadap pertelevisian di Indonesia.

"Kenyataan bahwa haruskah kita Menuhankan Rating? Bila lembaga nya sendiri tdk jelas? Haruskah kita membiarkan acara acara yang merusak masa depan anak anak kita tetap menjadi pilihan tontonan? There is a Hope..," tulis Deddy Corbuzier.