Sukses

Heboh Jennifer Dunn Perawatan di Penjara, Ini Penjelasan Direktorat Lapas

Sebuah akun gosip mengunggah foto Jennifer Dunn usai melakukan perawatan wajah.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Jennifer Dunn sedang menjalani masa tahanan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Istri siri Faisal Harris ini dihukum terkait kasus kepemilikan narkotika jenis sabu.

Di tengah masa tahanannya, Jennifer Dunn kembali menghebohkan publik setelah foto-foto aktivitasnya di rumah tahanan tersebar di media sosial. Sebuah akun gosip mengunggah foto Jennifer Dunn usai melakukan perawatan wajah.

Merujuk pernyataan Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ade Kusmanto, aktivitas yang dilakukan Jennifer Dunn adalah bagian dari program pembinaan. Program tersebut memang diterapkan di lapas khusus wanita.

"Ya memang ada (salon). Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan itu seperti itu. Jadi untuk memberikan keterampilan pada mereka supaya mandiri bagi warga binaan lainnya. Kalau Jennifer mungkin turut serta dalam kegiatan itu," kata Ade Kusmanto.

"Itu program kemandirian. Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan itu ada kegiatan program kepribadian yaitu pemberian bimbingan keagamaan dan pengajian, ke gereja. Itu program kemandirian, dengan tujuan kelak di kemudian hari setelah bebas punya bekal kemandirian," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Disediakan Lapas

Setiap harinya para tahanan kabarnya memanfaatkan salon yang disediakan oleh pihak lapas untuk melakukan perawatan. Penyedia jasanya sendiri adalah para tahanan yang memiliki keahlian di bidang kecantikan.

"Iya setiap hari mereka bisa memanfaatkan itu. Di dalam itu misalnya ada berapa ratus warga binaan, ada yang pengin hari ini mau dirias rambutnya, wajahnya, ada yang pengin potong. Jadi dari mereka untuk mereka," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Menampung Talenta

"Petugas juga menggunakan jasa mereka. Kalau mereka kan bisa ini, mereka yang masuk tidak sedikit punya keterampilan salon. Misalkan sebelumnya pegawai salon, karena kasus tertentu masuk ke dalam. Jadi kadang memang dia profesinya itu. Dari pihak lapas menyediakan (fasilitas) itu untuk menampung talenta mereka," jelas Ade Kusmanto.