Liputan6.com, Pyongayang: Red Velvet, menjadi salah satu pengisi acara dalam konser perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara. Red Velvet tampil di hadapan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan para petingginya, dalam "Spring Comes" yang digelar di Pyongyang, Korea Utara, 1 April 2018 lalu.
Di acara itu, Red Velvet tetap tampil memesona meski tanpa kehadiran Joy. Bahkan, aksi Red Velvet mendapatkan pujian dari Kim Jong Un.
Advertisement
Baca Juga
Mereka tampak senang bisa menjadi bagian dari acara perdamaian negara `saudara` yang berkonflik ini. Red Velvet pun sempat berjabat tangan dengan Kim Jong Un.
Saat berada di Korea Utara, Irene, Yeri, Seulgi, dan Wendy yang biasanya mengenakan pakaian terbuka, tampak lebih sopan. Mereka tampak mengenakan baju yang tak terlalu menunjukkan kemolekan tubuh.
Merasa Senang
Saat diwawancara mengenai penampilannya di Korea Utara, Yeri menjwab dengan jujur, ia dan rekan-rekannya merasa senang. Itu menjadi kehormatan bagi girlband yang debut belum lama ini.
Advertisement
Kesempatan Emas
"Aku tak menyangka bisa menjabat tangan Kim Jong Un. Sebuah kehormatan bagiku. Semoga kami mendapatkan kesempatan lagi di lain waktu," sebut Yeri, diwartakan SBS, baru-baru ini.
Diterima dengan Tangan Terbuka
Yeri juga menyebutkan, ia merasa senang Red Velvet dan rekan-rekan artis dari negaranya, Korea Selatan, diterima oleh warga di Korea Utara. Ia berharap bisa tampil lebih baik lagi bersama Red Velvet.
"Kami senang bisa bertemu dengan banyak sekali warga Korea Utara. Aku sama sekali tidak menyangka," Yeri menambahkan.
Advertisement
Dicibir
Mendengar pernyataan Yeri, sang idol justru dicibir. Sebagian warganet yang membahas hal ini di sebuah forum, menyebut Yeri memalukan karena bangga bertemu dengan seorang diktator dari Korea Utara.
Namun ada juga yang membela Yeri, menyebutkan member Red Velvet itu hanya mengungkapkan perasaannya, dilansir dari Pann.