Shahnaz Haque Mengenang Kisah Cintanya dengan Gilang Ramadhan

Bagi Shahnaz dan Gilang, cinta itu harus diupayakan. Selama 17 tahun, Shahnaz belajar untuk lebih mencintai, bukan untuk mengenal Gilang, begitu juga dengan Gilang.

"Karena jika hanya mengenal, maka akan muncul kebencian akan keburukan masing-masing. Tapi dengan cinta, semua keburukan itu termaafkan," jelas Shahnaz Haque.

"Karena Allah, aku menerima lamaranmu saat itu, karena kita hanya memiliki modal iman untuk mengarungi pernikahan. Sebesar apa aku mencintaimu saat ini? Segunungkah? Tidak! Karena gunung bisa dipotong dan hilang. Aku mencintaimu seujung kuku. Karena kuku aku selalu tumbuh walau dicabut," tulis Shahnaz Haque.

"17 tahun lalu, aku tidak menyesal telah nekad menerima pinanganmu agar tidak bebas lagi seperti sebelumnya," lanjut Shahnaz Haque.

Di mata Shahnaz, Gilang Ramadhan bukan yang terbaik. Tapi ia kiriman Allah yang paling cocok untuk membuat Shahnaz menjadi utuh dan normal.

"Mari kita jalankan misi jiwa di dunia ini sebagai pasangan waras yang mampu berguna bagi semesta alam," kata Shahnaz.

Shahnaz Haque merupakan adik dari Marissa Haque dan Soraya Haque. Ia merupakan None Jakarta II tingkat DKI Jakarta pada 1999. Ia juga sempat mengikuti pemilihan Puteri Indonesia 2011 mewakili DKI Jakarta dan terpilih menjadi Puteri Indonesia Favorit.

Debut sinetron pertama berjudul Salah Asuhan. Beberapa sinetron lain yang sempat ia bintangi di antaranya Deru Debu II, Olga Sepatu Roda, Kembang Setaman, Jembatan yang Tidak Terputus. Shahnaz juga sempat bermain dalam film Jenderal Kancil the Movie, Jakarta Hati. Di luar itu ia juga menjadi Duta Campak untuk UNICEF.

Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan menikah di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, 5 Mei 2001 lalu. Dari pernikahan itu, mereka dikarunia tiga orang anak; Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, Mieke Namira.

Dalam sebuah kesempatan, Shahnaz sempat berpesan kepada ketiga gadis mudanya. Shahnaz Haque mengutip kata-kata dari filsuf terkenal, Nietzsche.

"Sesuatu yang tidak menjadikanmu mati, hanya memperkuatmu!" "Bubu selalu bilang, “kalau nangis bisa bikin kamu tambah jago, nangis lebih kencang lagi, kalau tidak, diam dan berpikir”. Bapa pun selalu melatih kalian, cara berpikir out of the box untuk bisa bertahan," tulis Shahnaz.

Sumber: Bintang.com

Penulis: Komarudin