Liputan6.com, Mumbai - Keputusan pengadilan yang membebaskan Salman Khan dari penjara dengan jaminan sebesar 50 ribu rupee atau sekitar Rp 10,6 juta, ternyata benar-benar mengecewakan komunitas Bishnoi.
Ini bukan hal yang aneh, mengingat komunitas Bishnoi merupakan pihak yang selama dua dekade terakhir menuntut hukum ditegakkan pada Salman Khan.
Advertisement
Baca Juga
Meski Salman Khan dinyatakan bebas bersyarat, perwakilan komunitas Bishnoi menyebutkan bahwa mereka berjanji akan terus mengejar keadilan untuk kasus ini.
"Ini adalah hari menyedihkan bagi kami, di mana pengadilan mengabulkan pengajuan jaminan hanya dua hari setelah Salman Khan dijatuhi vonis lima tahun karena membunuh dua blackbuck," tutur Ram Niwas Dhori, perwakilan dari Bishnoi Tiger Force, seperti dilansir dari Times of India, Minggu (8/4/2018).
Blackbuck adalah hewan sejenis antelop yang dilindungi di India.
Akan Banding
Sementara itu, Ran Niwas Budhnagar dari organisasi Bishnoi Vanyajeev Evam Paryavaran Sansthan menyebutkan bahwa mereka tengah mempelajari keputusan pengadilan yang mengabulkan jaminan ini.
Rencananya, mereka akan berdiskusi dengan pakar hukum untuk mengajukan banding ke pengadilan di tingkat yang lebih tinggi, dan hal ini tak hanya berlaku untuk Salman saja.
Advertisement
Tetap Mengejar Salman
"Kami tidak hanya mengajukan banding atas keputusan jaminan Salman, tapi juga atas keputusan tak bersalah atas lima orang tertuduh lain, termasuk empat aktor film," tuturnya.
Kejadian 2 Dekade Lalu
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis lalu Salman Khan dinyatakan bersalah karena telah membunuh dua blackbuck pada 1 Oktober 1998 di desa Kankani, dekat Jodhpur. Kala itu, ia berada di sana untuk menjalani syuting film Hum Saath Saath Hain.
Dua penduduk Bishnoi, yakni Poonamchand Bishnoi dan Chhogaram Bishnoi menyaksikan saat Salman Khan menembak dua ekor blackbuck. Saat itu teman-teman Salman, seperti Saif Ali Khan, Tabu, Neelam, dan Sonali Bendre memberi semangat atas perilaku sang aktor.
Meski kini bisa keluar dari jeruji besi, Salman Khan tidak diperkenankan untuk meninggalkan India tanpa seizin pengadilan. Ia juga dijadwalkan untuk kembali mengikuti persidangan pada 7 Mei mendatang.
Advertisement