Sukses

Memprihatinkan, Jupiter Fortissimo Idap Penyakit Ini di Penjara

Kondisi terkini Jupiter Fortissimo dinilai sangat memprihatinkan di dalam sel.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari satu tahun menjalani masa tahanan di Rutan Salemba akibat kasus narkoba, nama Jupiter Fortissimo kembali ramai diperbincangkan. Hal itu terkait kondisi terkininya yang dinilai sangat memprihatinkan di dalam sel.

Lewat foto yang tersebar luas di media sosial, Jupiter Fortissimo terlihat duduk bersama para tahanan lainnya di sebuah ruangan sempit dan gelap. Tubuh Jupiter Fortissimo jadi sorotan. Dia tampak kurus dengan raut wajah yang sayu.

Dalam foto lainnya juga terlihat kondisi Jupiter Fortissimo yang seperti mengidap penyakit kulit. Itu terlihat dari bagian tubuhnya yang terdapat luka dan bercak-bercak berwarna kemerahan.

Mengutip pernyataan mantan kuasa hukumnya, Fransisca Indrasari, ia membenarkan bahwa foto-foto yang beredar adalah Jupiter Fortissimo. Ia mengatakan bahwa mantan kliennya itu memang tengah menghadapi masalah kesehatan.

2 dari 4 halaman

Sakit

"Kami pernah diinfokan sama salah satu kerabatnya bahwa memang Jupiter sakit dan perlu berobat ke spesialis. Cuma waktu itu saya bilang, kalau kita memang harus ke dokter lapas dulu baru nanti direkomendasikan," ujar Fransisca Indrasari melalui sambungan telepon, Kamis (12/4/2018).

3 dari 4 halaman

Penyakit Kulit

Fransisca Indrasari juga mengatakan bahwa bintang film Terowongan Cassablanca tersebut mengalami gangguan pada kulitnya. Hal itu disebabkan lingkungan rumah tahanan yang tak sama dengan lingkungan di luar.

"Saya lupa sih, cuma sempat ada di WA sakitnya apa. Cuma kalau saya enggak salah sakitnya itu terkait kulit. Ya karena kan dia biasanya hidupnya higienis, bersih," jelasnya

4 dari 4 halaman

Berbulan-bulan

"Memang dulu waktu awal-awal sih dia sempat komplain. Dia enggak bisa terima seperti ini kondisinya. Cuma kan memang harus ada penyesuaian ya," kata Fransisca.

Sakit kulitnya ini sudah dialami Jupiter Fortissimo selama berbulan-bulan. "Kurang lebih tiga bulan, enggak sampai enam bulan sih. Mungkin sekitar tiga hingga empat bulan sendiri," tandas Fransisca Indrasari.