Liputan6.com, Jakarta - Aktor tampan Raffi Ahmad memang dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tampil di berbagai program televisi dalam satu hari membuatnya makin dikenal sebagai salah satu artis yang dinilai kaya raya.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh Raffi Ahmad dalam acara talk show Hotman Paris Hutapea. Dalam acara tersebut, ayah satu anak itu membongkar bagaimana dirinya sukses menjadi host selama beberapa tahun belakangan.
Raffi Ahmad menceritakan, dirinya sukses sebagai pembawa acara itu berkat acara musik pagi yang ia bawakan selama hampir tujuh tahun berturut-turut.
Advertisement
"Saya tuh dari dulu enggak pernah satu acara. Selalu lebih dari dua acara. Jadi, satu hari tuh tiga acara, empat acara," ungkap Raffi.
Baca Juga
Honor Fantastis
Raffi Ahmad juga sempat membeberkan berapa besar honor fantastisnya ketika menjadi host di suatu acara yang sempat sangat populer.
"Saya nih pernah paling mahal dibayar waktu itu ada satu acara yang sukses banget. Tayangnya pernah dari jam 6 sore sampe jam 12 malem. Itu Rp 150 juta satu episode. Acaranya setahun enggak berhenti dari Senin sampai Minggu," bebernya.
Advertisement
Bisnis Baru
Dalam obrolannya juga Raffi Ahmad juga menjelaskan saat ini pendapatan keluarganya tidak hanya dari kerjaannya di televisi. Dirinya juga membangun beberapa bisnis baru.
"Ada sih sekarang kan bisnis PH. Nah PH kita nih tahun ini ada rencana ngeluarin delapan film. Mudah-mudahan jalan. Ada juga bisnis snack, bisnis baju, bisnis kue ada beberapa," jelasnya.
The Secret: Suster Ngesot Urban Legend
Film pertama yang di produksi PH Raffi Ahmad sendiri hari ini mulai tayang di bioskop Indonesia. Film The Secret: Suster Ngesot Urban Legend merupakan film horor pertama garapan RA Pictures ini dikatakan Raffi Ahmad sendiri tanda kembalinya sang istri ke industri perfilman.
Advertisement
Remake
"Suster ngesot itu horor yang jadi urban legend. Sepuluh tahun lalu pernah dibuat dengan sutradara yang sama. Kita coba remake," kata Raffi Ahmad.
Dalam gala premiernya, sang sutradara pun membenarkan hal tersebut. Meski film ini adalah remake dari sepuluh tahun lalu, tentu dirinya menyajikan sesuatu yang beda. Ia menyebut unsur horor baper di film ini menjadi pembeda dengan horor-horor lain.