Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu belakangan, media Korea Selatan kembali membahas tentang insiden obat ilegal yang membelit Park Bom pada 2010. Kala itu ia mengirimkan 82 kapsul Adderall dari Amerika Serikat ke Korea Selatan.
Park Bom sempat dituduh melakukan penyeludupan narkoba, tapi kasus ini tidak dilanjutkan ke meja hijau.
Kasus ini kembali mengemuka setelah tayangan jurnalisme investigatif PD Notebook mengulas masalah yang melibatkan eks personel 2NE1 ini. Dalam tayangan tersebut, sejumlah narasumber yang ditampilkan mempertanyakan mengapa insiden ini tidak berlanjut ke jalur hukum.
Advertisement
Setelah acara ini ditayangkan, nama Park Bom kembali ramai dicari orang, meski ia sebenarnya sudah lama tak aktif di industri hiburan.
Ditekan dengan perhatian media dan publik yang kerap memandangnya secara negatif, Park Bom akhirnya bersuara. Dilansir dari Soompi, Jumat (27/4/2018), ia berbicara pada Sports Kyunghang, mengenai insiden tersebut.
Baca Juga
Bukan Pengguna Narkoba
Dalam wawancara eksklusif ini, Park Bom membantah secara tegas anggapan bahwa ia adalah pengguna narkoba.
"Kalau aku pernah menggunakan narkoba sekali saja, aku tak akan merasa bahwa hal ini adalah tak adil. Aku tak pernah memakai narkoba. Aku sudah pernah diinvestigasi (soal kasus ini), tapi tak berlanjut ke dakwaan," tuturnya.
Advertisement
Obat yang Umum di Amerika Serikat
Park Bom mengatakan Adderall yang ia bawa dari Amerika Serikat digunakan sebagai pengobatan gangguan Attention Deficit Disorder (ADD) yang ia derita. Menurut Park Bom, gangguan ini belum begitu dikenal oleh publik Korea Selatan. "Aku punya penyakit. Aku harus meminum obat sejak aku SMP dan SMA," kata Park Bom.
"Aku dikenal sebagai penyeludup obat setelah aku membawa Adderall. Di Amerika Serikat, ini adalah obat yang umum diberikan untuk menangani penyakit yang kumiliki," tuturnya menambahkan.
Frustasi
Park Bom mengakui bahwa sebagian dari insiden ini adalah akibat kesalahannya.
"Ini adalah sesuatu yang terjadi sebagiannya karena ketidaktahuanku tentang proses untuk membawanya masuk ke sini, tapi aku frustasi melihat banyak orang yang berkata bahwa obatku ini mengandung amfetamina 100 persen."
Advertisement