Liputan6.com, Jakarta - Cynthiara Alona belum lama ini mengundang kehebohan publik setelah mengunggah foto beberapa bagian wajahnya yang membiru. Artis seksi itu rupanya babak belur setelah dianiaya kekasihnya.
Tidak diketahui secara pasti kapan kejadian itu berlangsung. Namun tindak kekerasan itu merupakan puncak dari percekcokan yang hampir setiap hari terjadi di antara Cynthiara Alona dan kekasihnya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pengakuan Cynthiara Alona, percekcokan itu dipicu oleh kata-kata kasar yang dilontarkan sang kekasih kepadanya. Beruntung kini Alona sudah putus hubungan dengan pria tersebut.
"Ada satu kata yang tidak bisa aku ungkapkan. Intinya dia merasa kalau saya ini tidak peduli sama dia, enggak cinta sama dia," ujar Cynthiara Alona saat menjadi bintang tamu di sebuah talkshow televisi swasta, Senin (30/4/2018) malam.
Â
Hubungan Spesial
Cynthiara Alona mengaku ditampar dan ditonjok sehingga wajahnya babak belur. Namun bintang film Kutunggu Jandamu itu memilih untuk tidak melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan mantan kekasihnya itu ke polisi.
"Karena kita ada hubungan spesial, menurut aku enggak perlu lah (lapor polisi)," sambung Alona.
Â
Advertisement
Lebih dari Pacar
Selain berpacaran, Cynthiara Alona dan mantan kekasihnya itu terlibat hubungan pekerjaan. Yang mana pria tersebut adalah eksekutif produser yang berasal dari Amerika Serikat.
"Aku ada hubungan kerja sama dia, aku ada kontrak sama dia. Dia adalah eksekutif produserku sendiri. Orang Amerika, tinggal di Los Angeles, dia orang New York," katanya.
Â
Diancam Rp 10 Triliun
Di sisi lain, pria yang tak diketahui namanya itu juga mengancam akan menuntut uang sebesar Rp 10 triliun jika Cynthiara Alona melaporkan kejadian ini ke polisi. Itu sebabnya, Alona memilih untuk tidak membeberkan siapa nama dan wajah mantan kekasihnya ke publik.
"Kan shoot-nya dia untuk filmnya itu ada yang mengambil salah satu wilayah di Indonesia dan belum selesai. Aku kan sudah keluar dari kontrak itu. Kalau sampai itu terjadi, maka dia akan menuntut aku Rp 10 triliun," jelasnya.
Advertisement