Sukses

Sinopsis Sinetron Orang Ketiga Episode Kamis 3 Mei 2018: Kandungan Yuni Lemah, Keguguran?

Sinetron Orang Ketiga episode kali ini bercerita tentang kondisi Yuni dan rumah tangga Aris-Afifah yang di ujung tanduk.

Liputan6.com, Jakarta Di episode ke-161 dan 162, sinetron Orang Ketiga makin seru saja. Orang Ketiga melanjutkan kisahnya tentang kondisi Yuni yang tengah hamil. Suatu ketika Aris mau menghampiri Afifah dan jelaskan kenapa tadi dia khawatir pada Yuni. Tapi Afifah menghindar.

Walaupun demikian Aris tetap paksa mau bicara pada Afifah. Dan, Affah yang nggak enak karena jadi dilihat tamu. Akhirnya Aris dan Afifah bicara. Aris minta maaf ke Afifah soal sikap dia ke Yuni tadi. Afifah bilang nggak usah dijelaskan karena dia sudah tahu perasaan Aris ke Yuni dan dia sudah tahu Yuni hamil anak Aris. Jreng..!

Aris bilang anak itu bukan anakku.  Afifah malah minta Aris jangan seperti itu! Kasihan anak itu! Sebencinya dia sama Yuni anak itu nggak bersalah. Jangan sampai bapaknya ga mau akuin anak itu. afifah juga bilang ke aris, dia merasa bersalah banget ke yuni karena riris secara ga langsung udah bikkn novi meninggal.

 

Orang Ketiga masih berlanjut dan makin seru.

2 dari 3 halaman

Yuni Masuk Rumah Sakit

Rangga bawa Yuni ke rumah sakit. Dokter keluar dan kasih tahu Yuni sudah sadar. Tapi sebaiknya istirahat dulu 1-2 jam di rumah sakit. Dokter juga pesan kandungan Yuni harus dijaga. Rangga temui Yuni. Dan, Yuni serba salah banget.

Rangga kembali tanya Yuni siapa ayah bayi itu. Rangga nggak yakin itu Aris. Yuni nangis dan bilang dia nggak bisa kasih tahu.

3 dari 3 halaman

Yuni dan Afifah Bicara Berdua

Afifah pengen datangi Yuni. Tapi ragu. Afifah akhrinya stop taksi di depan tempat nikah dan mau ke sana. Sementara Rangga masih nunggu Yuni. Tapi, Yuni keluar dan mau balik. Rangga akhirnya mau carikan taksi. Pas Afifah datang. Yuni dan Rangga kaget.

Yuni dan Afifah akhirnya bicara berdua. afifah tetap jaga jarak gitu. Tapi Afifah bilang ke Yuni biar bagaimana tetap harus jaga kandungan itu. jangan banyak pikiran.Â