Sukses

Tiga Tahun Tak Bicara, Indro Damaikan Kasino dan Dono di Pasar

Indro Warkop mengenang Dono dan Kasino yang tiga tahun tak bicara.

Liputan6.com, Jakarta - Warkop DKI selama ini dikenal sebagai grup lawak yang sangat kompak. Berawal dari pembawa acara radio, nama mereka akhirnya melejit lewat film komedi slapstick perdana mereka pada tahun 1979 berjudul, Mana Tahan.

Namun perjalanan karier mereka bukan tanpa masalah. Indro salah satu personil Warkop DKI yang masih hidup, menceritakan tentang Kasino dan Dono yang sempat tak bertegur sama selama 3 tahun.

"Tahun 1988 sampai tahun 1990. Mas Dono sama Kasino diam-diaman. Lama ya tiga tahun, enggak boleh untuk dicontoh ini ya! Mereka diam-diaman dan enggak ada yang tahu soal itu, dan nggak ada tahu satu pun," kata Indro saat ziarah kubur ke makam Dono di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).

Selama tiga tahun tersebut, Warkop DKI sempat vakum. Jengah dengan keadaan tersebut, Indro mencoba mendamaikan keduanya agar bisa kembali rukun.

 

 

2 dari 4 halaman

Berdamai di Pasar

Biasa berkumpul di pasar seni, akhirnya Indro Warkop mendamaikannya di sana.

"Jadi dia waktu itu sudah mulai kita lepas sendiri, ehm ya aku akhirnya capek juga begitu. Akhirnya aku kumpulin di pasar seni tahun 90, di pasar seni begitu. Kita memang ngumpulnya di pasar seni, ada sebuah warung di pasar seni namanya warung Sukaraja (soto Sukaraja) kita selalu di situ. Sudah akhirnya kita ngomong semua," Indro Warkop mengenang.

 

 

3 dari 4 halaman

Pangkal Masalah

Menurut Indro, perseteruan terjadi lantaran keduanya sama-sama punya visi dan misi yang sama untuk memajukan Warkop DKI. Namun visi dan misi mereka saling berbenturan, sehingga keduanya berseteru.

"Sebetulnya Mas Kasino yang kebetulan apa ya, dia orang yang punya strategi untuk Warkop. Sementara untuk Mas Dono itu, dia orang yang seniman banget yang nggak bisa banget dicegah begitu ya, dia tipe orang yang produktif banget," kata Indro.

 

4 dari 4 halaman

Hubungan Membaik

Setelah perbincangan tersebut, hubungan Dono dan Kasino perlahan membaik. Mereka sadar betul kalau takdir telah mempertemukan mereka untuk terus bersatu dan tak boleh berpisah.

"Kita sadar betul ya kalau kita memang dipertemukan bertiga nggak boleh pisah. Bahkan Mas Dono misalnya, sebetulnya dia dapat beasiswa ke Amerika untuk S2 dan S3 nya tapi dia enggak jalanin. Karena dia sadar betul kalau dia pindah, wah Warkop cuma berdua," Indro mengungkapkan.

Â