Sukses

Ini Komunikasi Terakhir Bayu si Pengadang Bomber dengan Baby Margaretha

Baby Margaretha menceritakan isi komunikasi terakhirnya dengan Aloysius Bayu.

Liputan6.com, Jakarta - Baby Margaretha menceritakan isi komunikasi terakhirnya dengan Aloysius Bayu. Nama Aloysius Bayu saat ini sedang dibicarakan masyarakat.

Aloysius Bayu Rendra Wardhana menjadi martir demi mencegah aksi pelaku bom Surabaya di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi, 13 Mei 2018.

Rupanya baik Baby Margaretha dan Bayu saling mengenal sejak lama. Namun, komunikasinya sempat terhambat sejak akun Instagram Baby Margaretha diretas. 

"Sudah lama banget, aku sudah kenal lama, terakhir dia hubungin aku tuh lewat DM Instagram tahun 2016. Karena kan IG aku sempat di-hack waktu itu, kita sempat enggak temenan di Instagram," kata Baby Margaretha saat dihubungi langsung oleh Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa (15/5/2018).

 

2 dari 5 halaman

Buka Komunikasi

Hingga pada medio 2016, Bayu kembali membuka komunikasi dengan Baby Margaretha.

 

3 dari 5 halaman

DM Instagram

"Baby.. aku kok ga bisa follow lagi kenapa ya :(," tulis Bayu dalam DM instagramnya kepada Baby Margaretha.

 

4 dari 5 halaman

Di-Block?

Baby Margaretha pun menjelaskan perihal masalah tersebut.

"Soalnya kan waktu di-hack itu teman-teman pada di-block-blockin sama hacker-nya. Padahal, sebelumnya memang aku sudah lama temenan sama dia, karena dia kan suka fotoin aku. Aku juga baru tahu dia orang Surabaya," kata Baby Margaretha.

 

5 dari 5 halaman

Doa

Baby Margaretha pun memanjatkan doa terbaiknya untuk mendiang Bayu yang merelakan nyawanya demi mengadang teroris. Yang pasti, dirinya dan orang-orang terdekat Bayu merasa sangat bangga bisa mengenal Bayu.

"Insyaallah diterima Tuhan. Semoga untuk keluarganya diberi ketabahan, enggak ada yang perlu disesalkan. Ini suatu kebanggaan buat keluarga dan teman-teman semua karena sudah berani mengorbankan nyawanya untuk orang-orang lain," kata Baby Margaretha.

Video Terkini