Liputan6.com, Jakarta - Selama menetap di Singapura, Nadia Vega telah melewati dua kali Ramadan, termasuk tahun ini. Selama dua tahun itu, Nadia Vega menemukan banyak perbedaan antara Ramadan di Singapura dan Indonesia.
Salah satu perbedaan yang mencolok adalah menu makanan untuk berbuka dan Lebaran. Apa yang biasa mudah ditemukan Nadia Vega di Indonesia, seperti timun suri yang khas jadi menu buka puasa, atau Opor Ayam yang selalu ada di saat Lebaran, justru sulit ditemukan di Singapura.
"Opor ayam, ya banyak sih, ketupat, menu buka sama timun suri," kata Nadia Vega saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Terkait menu berbuka puasa, demi mencicipi makanan Indonesia, Nadia Vega rela mencari di tempat tertentu.
Â
Menu Berbuka
"Kalau buka biasanya ada gado-gado, dan aku juga baru nemuin tempe nih. Jadi tiap hari masak tempe karena vegetarian. Kemarin enggak ngubek (cari) kali ya, makanya baru nemu karena susah nyari di sana," katanya lagi.
Â
Advertisement
Suasana
Selain itu, suasana Ramadan di dua negara itu juga cukup jauh perbedaannya. Khususnya saat malam takbiran tiba.
Â
Tak Ada Takbiran
"Kurang sih (suasananya), enggak kayak kita ada takbiran. Di sana enggak berasa takbiran," ungkap Nadia Vega.
Â
Advertisement
Belajar Puasa
Sementara itu dari penuturan Nadia Vega, sang suami yaitu Sultan Yaar Jorik Dozy, tahun ini belum bisa berpuasa penuh hingga magrib tiba.
"Dia belum full ya karena masih belajar. Apalagi dia kerjanya panjang, jadi enggak bisa full. Aku bukan ahli bisa diajarin kita sharing bareng," jelasnya.Â