Sukses

Demi Bebaskan Seorang Nenek dari Bui, Kim Kardashian Temui Donald Trump

Demi Alice Marie Johnson, Kim Kardashian menemui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Siapa dia?

Liputan6.com, Jakarta Hari ini, Kamis (31/5/2018), Kim Kardashian tiba-tiba nongol dalam kicauan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Bahkan tak sekadar mention, istri Kanye West itu muncul dalam sebuah foto yang menampilkan dirinya berpose bersama Donald Trump di Oval Office.

Dalam foto tersebut, Donald Trump yang duduk di kursinya tampak tersenyum lebar. Sementara Kim Kardashian yang berwajah serius menatap kamera dengan mata tajam.

"Pertemuan hebat dengan @KimKardashian hari ini, membicarakan reformasi tentang penjara dan vonis," tulis Donald Trump lewat akun Twitter miliknya.

Ternyata tak cuma ini maksud kedatangan Kim Kardashian ke Gedung Putih.

2 dari 4 halaman

Terima Kasih kepada Donald Trump

Setelah pertemuan dengan Donald Trump, giliran Kim Kardashian yang mengeluarkan kicauannya.

"Aku ingin berterima kasih pada Presiden Trump atas waktunya siang ini. Menjadi harapan kami agar Presiden bisa memberikan pengampunan kepada Nona Alice Marie Johnson yang menjalani hukuman seumur hidup, atas kasus narkoba tanpa kekerasan yang pertama kali [ia lakukan]," tulisnya.

Siapa Alice Marie Johnson yang disebut Kim Kardashian ini?

3 dari 4 halaman

Tentang Alice Marie Johnson

Dilansir dari People, ternyata ia adalah seorang nenek berusia 62 tahun yang dipenjara sejak Oktober 1996. Ia divonis seumur hidup karena membantu para bandar narkoba.

Ia didakwa dengan tuduhan pencucian uang dan sindikasi kokain.

Dalam sebuah video yang menceritakan kisah hidupnya, Alice Marie memutuskan untuk membantu bandar narkoba karena saat itu hidupnya tengah sulit. Ia baru bercerai, tak punya pekerjaan, dan anaknya meninggal dalam kecelakaan.

4 dari 4 halaman

Dimintai Bantuan

Dilansir dari Vox, Kim Kardashian yang menyaksikan video ini, sempat berkicau pada 2017 lalu. "Ini sangat tidak adil...," tulisnya.

Setelahnya, ternyata Kim Kardashian dikontak oleh pengacara Alice Marie. Ia diminta membantu nenek tersebut, dengan pertimbangan bahwa hukuman yang diterima Alice terlalu berat. Apalagi yang menjeratnya bukanlah kasus tindak kriminal yang disertai dengan kekerasan.