Sukses

Membawa Dendam hingga Mati, 6 Fakta Miris tentang Jang Ja Yeon

Beberapa fakta ini mengungkapkan hal tak terduga mengenai Jang Ja Yeon. Apa sajakah itu?

Liputan6.com, Seoul: Jang Ja Yeon pemeran Sunny dalam drama Boys Over Flowers mengalami kisah memiliukan. Aktris kelahiran 25 Januari 1980 itu ditemukan tewas pada 2009 silam di rumahnya.

Ia dikabarkan mengakhiri hidupnya karena tak tahan dengan perlakuan manajemennya. Sebuah laporan menyebutkan, Jang Ja Yeon dipaksa melayani 31 pria agar bisa menjadi terkenal.

Lebih parah lagi, puluhan pria yang dilayani Jang Ja Yeon adalah pejabat dan orang penting di dunia hiburan Negeri Ginseng. Sebagai aktris pendatang baru, Jang Ja Yeon tak bisa menolak karena itu permintaan dari manajemennya sendiri.

Alih-alih mendapatkan pembelaan, Jang Ja Yeon justru mendapatkan tindak kekerasan dari agensinya. Ia bahkan dikurung dalam kamar ketika dihujani dengan pukulan.

Cerita hidup Jang Ja Yeon tak hanya sampai di situ saja, beberapa temuan ini membuat banyak orang miris. Apa sajakah itu? Inilah yang kami rangkum dari berbagai sumber.

2 dari 7 halaman

1. Kehilangan Orangtua

Pada 1999 silam, hidup Jang Jo Yeon mulai seperti mimpi buruk saat orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sejak itu, ia tinggal bersama kakak dan adik laki-lakinya.

Secara tidak langsung, Jang Jo Yeon merasa bertanggung jawab menghidupi saudara-saudaranya. Namun, kabar ini belum mendapatkan konfirmasi dari pihak keluarganya.

3 dari 7 halaman

2. Debut

Pada 2006, Jang Jo Yeon debut di industri hiburan sebagai model iklan. Baru pada 2009, namanya melejit sejak sukses berperan sebagai salah satu karakter antagonis di drama Boys Over Flowers bersama Ku Hye Sun dan Lee Min Ho.

Sejak saat itu, nama Jang Jo Yeon pun mendapatkan tawaran dari berbagai acara hingga berakting di film lain. Saat ditemukan gantung diri pada 2009 silam, Jang Jo Yeon tengah menanti film barunya rilis, Where is Jung Seung Pil.

4 dari 7 halaman

3. Depresi

Industri hiburan membuat sang artis mengalami depresi. Ia harus melayani 31 pria, diperkirakan berasal dari kalangan petinggi dan pejabat di industri hiburan, total sebanyak 100 kali.

Hal itu membuat depresi yang dialaminya makin parah. Ia pun sempat mendapatkan perawatan untuk menghilangkan depresi yang dideritanya, dilansir dari Naver.

5 dari 7 halaman

4.Skandal Besar

Jang Ja Yeon menyimpan semua catatan dan bukti pria yang minta ditemaninya. Sebuah skandal besar akan terkuak, beberapa orang ini dikabarkan memiliki posisi penting di Korea Selatan, seperti pejabat pemerintah, produser, dan bos-bos media terlibat, diwartakan AllKPop.

Polisi yang sedang menyelidiki kasus Jang Ja Yeon tahu fakta ini, tetapi memilih untuk mengabaikannya. Setelah gerakan #MeToo, melawan tindakan pelecehan atau kekerasan seksual merajalela di Korea Selatan, kasus Jang Jo Yeon akhirnya kembali dibuka setelah 9 tahun berlalu, dilansir dari KoreaBoo.

6 dari 7 halaman

5. Dendam hingga Mati

Dalam surat terakhirnya, Jang Jo Yeon menuliskan sepenggal cerita pilunya, "tolong balaskan dendamku. Tak ada jalan keluar selain melayani mereka."

"Setiap kali saya mendapatkan baju baru untuk dikenakan, saya harus bertemu iblis yang lainnya. Tidak hanya di daerah Kangnam, tetapi saya juga melayani di karaoke daerah Suwon dan berbagai salon," tambahnya.

7 dari 7 halaman

6. Dibuat Film

Kisah Jang Jo Yeon akhirnya diadaptasi menjadi film berjudul Norigae yang rilis 2013 silam, dibintangi oleh Min Ji Hyun dan Ma Dong Seok. Cerita di film Norigae persis dengan kisah pilu yang dialami Jang Jo Yeon, berdasarkan isi suratnya.

Norigae bercerita mengenai aktris muda (Min Ji-hyun) yang bunuh diri. Media heboh menemukan fakta mengenai sang artis yang ternyata menjadi korban eksploitasi seksual dalam industri hiburan.

Terungkap bahwa sang artis juga telah dimanfaatkan oleh petinggi media, sutradara dan produser televisi. Tanpa kesaksian alasan korban meninggal kembali dibuka. Di pengadilan, tidak ada yang berani untuk bersaksi.

Lee Jang Ho (Ma Dong Seok), seorang wartawan hiburan, terlibat dalam mencari bukti kematian sang artis, yaitu berupa buku harian. Tugas sang jurnalis, mengungkapkan kebenaran agar bisa menyeret terdakwa ke pengadilan.

Video Terkini